Bantentv.com – Runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur jadi pusat perhatian publik. Bagaimana tidak, ambruknya bangunan ponpes berlantai 3 itu telah menelan puluhan korban jiwa.
Masih pro dan kontra perihal ambruknya ponpes tersebut, justru Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana akan membangun ulang gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny.
Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan setelah menghitung perbaikan ponpes, ternyata lebih mahal dibanding membangun ulang dari nol.
“Prakiraan saya, kemarin saya ke sana itu, bangunan yang warna hijau itu mesti lebih murah kalau dirobohkan. Ya dibangun baru dari nol, dari pada kita tambal sulam,” ujar Dody usai bertemu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar di Kantor Kementerian PU Jakarta, Selasa 7 Oktober dikutip Antara.
Menteri PU masih menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun gedung ponpes dari awal. Namun, ia menyebut pembangunan itu akan dibiayai APBN, meski terbuka peluang bagi pihak swasta untuk ikut membantu.
Dody mengungkapkan semestinya anggaran pondok pesantren masuk ke Kementerian Agama, akan tetapi karena peristiwa ambruknya gedung Ponpes Al Khoziny merupakan kondisi darurat, maka kementerian PU turut andil dalam pembangunannya.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah segera membuka layanan hotline bagi masyarakat yang ingin mengadukan bangunan sekolah, utamanya bagi pondok pesantren yang rawan rubuh atau ambruk. Nomor layanan hotline akan segera diumumkan dalam waktu dekat.
“Kita buka hotline, nanti dikasih tahu nomornya. Tolong disampaikan kepada masyarakat, pesantren-pesantren yang merasa rawan, konsultasi saja dengan hotline,” ujar Cak Imin dikutip dari media nasional.
Sebelumnya, gedung tiga lantai termasuk musala di asrama putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin 29 September 2025 ambruk. Saat peristiwa berlangsung, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung yang masih dalam tahap pembangunan itu.
Hingga akhir pencarian, pada Selasa 7 Oktober 2025 Basarnas telah mencatat korban ambruknya gedung Pondok Pesantren Al Khoziny berjumlah total 171 orang. Terdiri dari 104 selamat, 67 meninggal dunia, termasuk 8 body part atau bagian tubuh.