Bantentv.com – Sudah empat tahun berlalu jembatan penghubung Kampung Pasir Koer, di Desa Kubang Kondang, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang-Banten mengalami amblas, hingga kini belum kunjung mendapat perbaikan permanen. Setiap hari warga bertaruh nyawa untuk melintasi jembatan tersebut.
Jembatan darurat sepanjang 10 meter itu tak lagi layak dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun empat. Namun karena tak ada pilihan lain, warga tetap nekat melintas demi aktivitas harian mereka. Beberapa kendaraan pernah terperosok ke bawah saat melintasi jembatan tersebut.
Kepala Desa Kubangkondang, Egis Ferli Setia mengatakan, masyarakat sudah empat kali melakukan perbaikan secara swadaya sejak jembatan itu rusak pada tahun 2022. Namun tetap saja mengalami rusak.
Berbagai cara telah dicoba, mulai dari menggunakan batang pohon kelapa, las besi, hingga bantuan material dari pemerintah daerah. Namun, perbaikan darurat tersebut tak mampu menahan beban kendaraan dan cuaca ekstrem.
Jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Kecamatan Cisata, dan Kecamatan Pagelaran. Selain dilintasi anak-anak sekolah, jalur ini menjadi urat nadi distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok warga sekitar.
Menurutnya, pihaknya sudah mengajukan permohonan pembangunan ke Dinas PUPR Pandeglang, bahkan tim teknis dari dinas tersebut disebut telah melakukan survei dan pengukuran lokasi. Namun, hingga pertengahan tahun 2025 belum ada tanda-tanda realisasi pembangunan.
“Itu kerusakan di tahun 2021, kemudian di tahun 2022 kerusakannya makin parah makanya kami swadaya, lalu dikasih bantuan dari Dinas PU, jembatan sementara. Lalu rusak lagi, kami perbaiki sampai 4 kali dan sampai sekarang belum diperbaiki lagi,” ujar Egis Ferli Setia Kepala Desa Kubang Kondang.
Ia menambahkan, kekhawatiran warga semakin besar, kondisi jembatan yang makin rapuh membuat risiko kecelakaan meningkat. Pihaknya berharap pemerintah Kabupaten Pandeglang segera membangun jembatan pengganti.
Erina Faiha Qothrunnada