Bantentv.com- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPW BI) Provinsi Banten mengungkap pertumbuhan ekonomi Banten pada tahun 2024 melambat, namun trend ini masih terbilang stabil, lantaran hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor konsumsi rumah tangga (RT) dan Net ekspor menjadi penyelamat sehingga ekonomi Banten tetap bisa tumbuh meski melambat pada tahun 2024.
Kepala KPW BI Provinsi Banten Ameriza Ma’aruf Moesa mengatakan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuarter terakhir tahun 2024 dengan laju 5,02 persen years on years yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,95 persen years on years.
“Net eskpor ini menjadi salah satu penolong, membaliknya kinerja ekonomi di Banten tahun 2024,” kata Ameriza.
Ekonomi Banten mencatatkan tren searah dengan pertumbuhan yaitu sebesar 5,02 persen, meningkat dari sebelumnya sebesar 4,93 persen year on year, pada triwulan sebelumnya. Peningkatan pertumbuhan ekonomi Banten berdampak pada capaian pertumbuhan PDRB Banten 2024, full years sebesar 4,79 persen, sedikit melambat dari tahun 2023 yang mencapai 4,81 persen years on years.
Menurutnya, kondisi ini sejalan dengan tingkat optimisme masyarakat yang tercermin dari hasil survei Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen pada triwulan empat 2024 sebesar 119,03 lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 117,39.
Lebih lanjut Ameriza menyatakan, LU real estate 5,99 persen dari 3,49 persen year on year yang didorong oleh aktivitas pembangunan infrastruktur, meningkatkan akses dan daya tarik properti terutama di kawasan hunian komersil di kawasan PIK 2 , Serpong, BSD, Summarecon, Paramount, Alam Sutera dan Maja.
“Banyak industri yang melakukan maintenance, penambahan kapasitas di awal tahun begitu sudah mulai full kapasitas, seperti industri baja dan kimia, ini langsung mendorong net ekspor, saya pikir ini melonjak,” imbuhnya.
Ditambahkan Ameriza, pertumbuhan ekonomi Banten diprakirakan akan tetap positif dan membaik pada rentang 4,80-5,60 persen yang didorong optimisme domestik dengan beberapa faktor pendukung pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025.(Rangga Eka Putra/red).