Jumat, November 28, 2025
BerandaBeritaDPRD Banten Soroti Lonjakan Kasus Anak Hilang, Warga Diminta Aktif Hidupkan Siskamling

DPRD Banten Soroti Lonjakan Kasus Anak Hilang, Warga Diminta Aktif Hidupkan Siskamling

Saluran WhatsApp

Serang, Bantentv.com – Kasus kehilangan anak yang kembali marak dalam beberapa waktu terakhir mendapat perhatian serius dari DPRD Banten.

Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa, menilai bahwa situasi ini semestinya menjadi pengingat agar pengawasan lingkungan diperkuat kembali.

Ia menegaskan bahwa langkah preventif menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terus berulang di tengah masyarakat.

Baca Juga: Monitoring Siskamling di Banten, Kemendagri Puji Warga Kadu Badak

Yeremia menyoroti sejumlah kasus yang belakangan mencuat ke permukaan, termasuk peristiwa hilangnya seorang anak asal Makassar bernama Bilqis yang diculik hingga ditemukan di Jambi.

Selain itu, publik juga dikagetkan oleh kasus Alvaro, anak berusia 8 tahun yang dilaporkan hilang selama delapan bulan dan kemudian ditemukan meninggal dunia di Tenjo, Kabupaten Bogor.

Serangkaian kejadian ini, menurutnya, menunjukkan perlunya kesiapsiagaan masyarakat dan aparat untuk lebih peka terhadap aktivitas yang mencurigakan.

Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa menyoroti lonjakan kasus anak hilang (Bantentv.com/ Hendra)
Anggota Komisi V DPRD Banten, Yeremia Mendrofa menyoroti lonjakan kasus anak hilang (Bantentv.com/ Hendra)

Melihat pola kejadian tersebut, Yeremia menyerukan agar siskamling di lingkungan pemukiman kembali dihidupkan. Ia menilai, ketika warga saling menjaga dan bekerja sama, potensi tindak kejahatan terhadap anak dapat ditekan lebih efektif

Ia menegaskan pentingnya masyarakat melapor bila melihat keadaan yang tidak biasa atau dianggap membahayakan.

“Kita mendorong kepada masyarakat untuk menggiatkan siskamling kembali. Ketika menemukan, melihat atau mendengar hal-hal yang mencurigakan, maka segera laporkan, baik kepada pengurus lingkungan seprti RT, RW atau kelurahan dan juga kepada aparat kepolisian,” ujar Yeremia.

Selain mengingatkan masyarakat, ia juga meminta agar pihak berwenang memberikan respon cepat apabila menerima laporan dari warga.

Respons yang tanggap, menurutnya, merupakan bagian dari upaya memastikan bahwa wilayah Banten dapat menjadi daerah yang benar-benar ramah terhadap anak.

Ia menambahkan bahwa peran orang tua tetap menjadi unsur utama, sehingga pengawasan terhadap anak tidak boleh longgar, baik saat berada di rumah maupun di luar lingkungan sekitar.

Editor Siti Anisatusshalihah
TERKAIT
- Advertisment -