Cilegon, Bantentv.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Cilegon sedang melakukan persiapan untuk menjadi tuan rumah event olahraga pada tahun 2026 mendatang.
Kepala Disporapar Cilegon Sakri Jasiman mengatakan, Kota Cilegon telah terpilih menjadi tuan rumah 3 event olahraga yang terdiri dari Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) tingkat Provinsi Banten, olahraga tradisional tingkat Provinsi Banten, dan Paralympic tingkat Provinsi Banten.
“3 event itu dilaksanakannya bukan di Stadion Geger Cilegon saja, tapi ada di Alun-Alun Cilegon, Aula DPRD Cilegon, Aula Kominfo Cilegon,” kata Sakri.
Ia mengungkapkan, pihaknya telah mengajukan anggaran untuk persiapan 3 event tersebut sebesar Rp 15 miliar. Tapi yang disetujui hanya sebesar Rp 8,5 miliar saja karena terdapat beberapa hal.
Baca Juga: Minim Fasilitas, Disporapar Cilegon Manfaatkan Aula DPRD untuk Popda Banten 2026
“Kami sudah mengajukan untuk 3 event itu sekitar Rp 15 miliar, tapi karena efisiensi dan keperluan lain-lain jadi nanti dapatnya Rp 8,5 miliar,” ungkapnya.
Menurutnya, jika tidak menjadi tuan rumah maka hanya perlu mempersiapkan pembinaan untuk para atlet saja.
“Sudah kita sampaikan ke Pak Wali kebutuhan kita sebagai tuan rumah, kalau tuan rumah kan bukan hanya menyiapkan tempat atau acara saja tapi harus menyiapkan untuk atlet, jadi double,” jelasnya.
Anggaran Rp 8,5 miliar untuk 3 event tingkat Provinsi Banten tersebut murni dari APBD Kota Cilegon. Namun secara bertahap dirinya mengaku akan menyasar kepada CSR supaya dapat ikut serta meramaikan 3 event tersebut.
“Jadi Rp 8,5 miliar itu sudah semua termasuk uang saku atlet, uang pelatih, termasuk persiapan acaranya juga. Ya cukup ga cukup bakal dicukupi,” ujarnya.
Ia berharap, seluruh pihak dapat mendukung Disporapar Cilegon dalam mempersiapkan 3 event tingkat Provinsi Banten.
“Ini bukan hanya event Disporapar saja, tapi menjaga nama baik Kota Cilegon. Semoga semua pihak dapat mendukung terutama dari sisi anggaran,” harapnya.
Sakri menyampaikan, adapun untuk rentang waktu pelaksanaan 3 event tersebut waktunya cukup berdekatan.
“Tahun 2026 nanti kita akan menjadi tuan rumah Popda itu Juni, Paralympic Juni juga beda waktunya sekitar satu minggu kemudian, dan olahraga tradisional itu November,” terangnya.
Untuk pelaksanaan 3 event tersebut pihaknya akan melibatkan UMKM dan melibatkan beberapa OPD untuk bekerjasama dalam mensukseskan agenda event olaharaga.
Editor : Erina Faiha