Serang, Bantentv.com – Dinas Kesehatan Provinsi Banten menggelar “Pelatihan Training of Trainer (TOT) Tenaga Kesehatan Terpadu Kesehatan Jiwa Tahun 2023” di Aston Serang Hotel Convention Center selama 6 hari terhitung sejak 9 hingga 14 Oktober. Training tersebut digelar lantaran masalah kejiwaan di Provinsi Banten untuk kasus gangguan jiwa saat ini terbilang meningkat. Akan tetapi untuk kasus pemasungan ada penurunan. Penemuan kasus berasal dari laporan masyarakat, kader, tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan.
Diketahui, layanan kesehatan primer di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) adalah ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat. Terbatasnya sumber daya kesehatan terlatih jiwa merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi, maka diperlukan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di Puskesmas. Untuk itu Dinas Kesehatan Provinsi Banten menyelenggarakan pelatihan tenaga kesehatan terpadu kesehatan jiwa.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini dan penatalaksanaan gangguan jiwa di Puskesmas. Selain itu juga untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kepada petugas kesehatan sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan jiwa dengan lebih baik dan optimal.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik bagi manusia. Dengan sehatnya mental seseorang, maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara lebih maksimal. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik “Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik manusia. Dengan sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya pun akan bekerja secara lebih maksimal. Jika kondisi mental yang tidak sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan fisik yang baik”, ujarnya.
Masalah kesehatan jiwa di Indonesia cukup besar. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) data Provinsi Banten untuk gangguan mental emosional (gejala depresi dan cemas) yang dideteksi pada penduduk usia di sekitar 15 tahun atau lebih sebanyak 175.274 jiwa atau (42 %), sedangkan gangguan jiwa berat psikotik dan skizofrenia sebanyak 12.283 ( 79 %). Sementara untuk data laporan kabupaten atau kota jumlah penduduk skeitar 15 tahun yang diskrining di Provinsi Banten sebanyak 907.443 atau 36 % cakupan tertinggi Kota Tangerang Selatan sebanyak 3.326 atau 68 % sedangkan terendah Kota Serang dan Kota Cilegon sebesar 3%. ODGJ yang dilayani di FKTP sebanyak 38. 137 atau 34 % dan data pasung di Provinsi Banten dari Januari sampai Oktober 2023 sebanyak 26 kasus.
Tidak sedikit masalah kesehatan jiwa tersebut dialami oleh usia produktif, bahkan sejak usia remaja. Depresi juga dapat terjadi pada masa kehamilan dan pasca persalinan yang dapat mempengaruhi pola asuh serta tumbuh kembang anak.
Untuk itu, training tresebut dinilai penting. Diharapkan melalui pertemuan tersebut peserta dapat membagi ilmu dengan nakes yang lain dan menerapkan ilmu yang diperoleh dari narasumber untuk mengimplementasikan di semua FKTP yang ada di Provinsi Banten.
Diketahui narasumber yang mengisi TOT tersebut antara lain, dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, dokter spesialis kesehatan jiwa dari SPKJI, fasilitator dari Provinsi Banten yang sudah di TOT pusat, widyaiswara dan MOT Provinsi Banten. Peserta dalam pertemuan tersebut sebanyak 30 orang terdiri dari dokter umum, perawat dan psikolog klinis dari Puskesmas terpilih 8 kabupaten dan kota.(red)