Lebak, Bantentv.com – Puluhan warga menggelar aksi demo di kantor Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak, Banten. Aksi warga digelar lantaran adanya dugaan pemotongan penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT). Warga merasa dirugikan karena setiap kali penyaluran bantuan yang diterima selalu ada pemotongan.
Penyaluran BPNT diduga disunat oleh oknum kepala desa dan BRI Link. Dugaan tersebut membuat massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cikulur melakukan aksi demo. Menurut massa, bantuan tidak pernah utuh disalurkan ke penerima. Bahkan penerima hanya diberikan beras dua karung dan uang Rp150 ribu dari total bantuan Rp400 ribu.
Salah seorang penerima BPNT, Euis Herawati mengatakan pemotongan bantuan sudah sering dilakukan oleh oknum Kepala Desa Sukaharja, Kecamatan Cikulur yang bekerjasama dengan petugas BRI Link.
“Sudah sering seperti ini, dan pastinya kami merasa dirugikan atas tindakan oknum yang tega memotong bantuan warga miskin padahal bantuan tersebut dari pemerintah untuk membantu meringankan warga yang kurang mampu,” ujar Euis.
Sementara peserta demo dari Aliansi Masyarakat Cikulur, Eli Sahroni memohon pada aparat penegak hukum untuk segera menindak lanjuti laporan dugaan korupsi bansos BPNT.
“Harus segera ditindak supaya praktik-praktik korupsi bansos yang dilakukan oknum kepala desa dapat segera terungkap,” ungkapnya.
Dugaan sementara korupsi bansos di Desa Sukaharja sebesar Rp38 juta. Namun angka ini kemungkinan bisa naik lagi jika kasus ini diungkap. Praktik korupsi bansos ini diduga tidak hanya terjadi di Desa Sukaharja melainkan di desa lain juga turut terjadi.(nano/red)