Serang, Bantentv.com – Seorang pelajar Aliyah berinisial TB (18), yang tinggal di asrama salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, ditemukan meninggal dunia, setelah nekat menenggak 16 butir obat Antimo. Peristiwa tragis ini diduga dipicu masalah asmara yang membuat korban mengalami tekanan emosional.
Warga Desa Pulo Panjang, Kecamatan Pulo Ampel itu ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 31 Juli 2025. Jasadnya ditemukan warga tersangkut di tumpukan sampah sungai irigasi di Kampung Petung, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan.
Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady ES, menjelaskan bahwa jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Rohmat (55), yang tinggal di dekat bantaran sungai.
“Setelah pemeriksaan awal, jasad dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Banten untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Andi, didampingi Kapolsek Kragilan Kompol Entang Cahyadi, Jumat 1 Agustus 2025.
Baca Juga: Polresta Serang Kota Tangkap Pengedar Obat Keras yang Menyasar Kalangan Pelajar
Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa korban sempat meminum 16 butir Antimo sekitar pukul 02.00 dini hari, disaksikan teman sekamarnya. Kepada temannya, korban mengaku sedang ingin menenangkan diri akibat persoalan asmara.
“Setelah menenggak obat, korban terlihat dalam kondisi mabuk berat. Sekitar pukul 04.30 WIB, ia keluar dari asrama sambil berbicara tidak jelas,” tambah Andi.
Diduga kuat, dalam kondisi sempoyongan, korban kehilangan keseimbangan saat melintasi jembatan dekat asrama dan jatuh ke sungai irigasi. Sedangkan, Tubuhnya terbawa arus sejauh 3 kilometer hingga akhirnya ditemukan oleh warga.
Sementara itu, Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah. Setelah memberikan pernyataan tertulis kepada pihak berwajib, jenazah TB diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Editor: AF Setiawan