 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten terus mencuat.){kind=link}
Serang, Bantentv.com – Perdebatan terkait Tunjangan Kinerja (Tukin) Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten terus mencuat.
Jika sebagian pihak, termasuk DPRD, mendesak adanya pemangkasan, justru Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah menyatakan keinginannya agar tukin dinaikkan.
Desakan pemangkasan sebelumnya muncul dengan alasan efisiensi anggaran serta tingginya besaran tukin ASN Banten jika dibandingkan dengan daerah lain.
Bahkan sejumlah pihak mengusulkan agar pemotongan dilakukan hingga 50 persen. Namun, Achmad Dimyati menilai langkah itu tidak tepat.
Menurutnya, tukin ASN di Banten sudah tidak mengalami kenaikan selama lebih dari lima tahun, sementara harga kebutuhan pokok dan bahan bakar terus meningkat.
“Malah mereka ga naik naik loh tukinnya, lima tahun lebih gak naik naik, harga bahan pokok sudah naik, bahan bakar sudah naik, masa mereka gak naik naik,” tegas Dimyati.
Baca Juga: Wagub Banten Tak Setuju Tukin ASN Dipangkas 50 Persen
Ia menambahkan, usulan kenaikan tukin tetap akan memperhatikan aspek kinerja para ASN.
Dimyati menegaskan tidak semua pegawai akan otomatis menerima kenaikan, melainkan akan dilakukan evaluasi berkala.
“Nanti kita evaluasi, yang kinerjanya kurang bagus ya kita tidak berikan tukin, satu bulan-dua bulan, tidak dipukul rata semua,” ucapnya.
Polemik ini memperlihatkan adanya perbedaan pandangan antara eksekutif dan legislatif dalam mengatur kebijakan belanja pegawai.
Bagi sebagian pihak, pemangkasan tukin dinilai dapat membantu menyeimbangkan APBD yang sedang diarahkan untuk efisiensi.
Namun, Wakil Gubernur meyakini bahwa kenaikan tukin justru akan menjadi bentuk apresiasi sekaligus motivasi bagi ASN untuk meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat.
Editor: Siti Anisatusshalihah