Serang, Bantentv.com – Detasemen Polisi Militer III-4 Serang menahan empat orang tersangka kasus penganiayaan berujung kematian pemuda di Kota Serang. Keempatnya diduga kuat terlibat penganiayaan yang menewaskan Fahrul Abidilah.
“Jadi saya perlu sampaikan untuk modus ini dipengaruhi oleh adanya minuman keras,” ujar Brigjen Andrian.
Dari keempat tersangka, dua diantanya diketahui anggota TNI, dua oknum TNI tersebut kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Detasemen Polisi Militer III-4 Serang.
Danrem 064-MY Serang, Brigjen TNI Andrian mengatakan, penganiayaan terjadi di dua lokasi berbeda, di depan Kantor Bank BJB Banten dan di sebuah kontrakan di Cipocok Jaya Kota Serang.
“Kemudian mungkin kita juga mendalami apakah pelaku-pelaku ini, baik itu dari TNI dari pemeriksaan daripada Denpom maupun dari Polresta, ada indikasi menggunakan narkoba atau tidak, sementara ini awalnya adalah dari penggunaan minuman keras,” kata Brigjen Andrian.
Dari hasil pemeriksaan, telah ditetapkan dua anggota TNI sebagai tersangka pada 18 April lalu. Mereka adalah Pratu M-I dan Pratu F-S yang merupakan anggota Denma Korem. Saat ini keduanya sudah ditahan di Kantor Denpom 34 Serang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Danrem 064/Maulana Yusuf, Brigjen TNI Andrian Susanto, menyampaikan permohonan maaf atas insiden penganiayaan yang menyebabkan seorang warga sipil tewas dan melibatkan dua anggota TNI.
Korban, Fahrul Abdillah (23), warga Kota Serang, Banten, diduga tewas setelah dianiaya oleh sekelompok orang, termasuk dua anggota TNI berinisial Pratu MI dan Pratu FS.
“Saya selaku Komandan Korem 064 Maulana Yusuf tentunya menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya peristiwa yang terjadi melibatkan anggota TNI dan telah merugikan warga masyarakat sipil,” kata Andrian.
Pihaknya akan mendalami kemungkinan keterlibatan narkoba serta pelanggaran disiplin anggota yang keluar di luar jam dinas.
“Kemudian untuk warga sipil yang diduga pelaku, sudah ditahan dan ditangani oleh pihak Polresta,” ujar Andrian.
Ia memastikan, proses hukum terhadap oknum prajurit akan berjalan secara terbuka.
Erina Faiha Qothrunnada