Kamis, Agustus 21, 2025
BerandaBeritaDampak El Nino, Ratusan Hektar Sawah di Banten Alami Kekeringan

Dampak El Nino, Ratusan Hektar Sawah di Banten Alami Kekeringan

Serang, Bantentv.com – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten mencatat seluas 947 hektar sawah di Banten mengalami kekeringan. Hal itu, dikarenakan terdampak dari memasukinya puncak El Nino atau musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Menanggapi hal itu, Dinas Pertanian Provinsi Banten melakukan berbagai cara diantaranya melakukan pompanisasi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid mengatakan, 949 hektar lahan sawah di Provinsi Banten mengalami kekeringan terdiri dari 920 hektar kekeringan ringan, 23 hektar kekeringan sedang dan 6 hektar kekeringan berat akan tetapi sampai saat ini belum ada yang sampai puso atau gagal panen.

“Tercatat pada 7 Agustus, lahan sawah yang terdampak kekeringan mencapai 639 hektar, 8 Agustus naik menjadi 794 hektar dan 9 Agustus mencapai 949 hektar tidak ada puso,” ujar Agus.

Menurut Agus kekeringan tersebut hampir merata di seluruh wilayah Provinsi Banten. Namun yang paling banyak terjadi di Kabupaten Pandeglan dan Lebak. Agus mengaku pihaknya telah melakukan langkah-langkah seperti pompanisasi.

“Bagi daerah yang tidak terdapat sumber air maka akan dilakukan pembangunan sumur pantek atau sumur bor,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengajukan tambahan anggaran kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk beberapa program yakni pembuatan sumur bor, pompa air mobile dan drone untuk penyemprotan hama penyakit.

Agus menambahkan, ia mengarahkan jajarannya bersama penyuluh baik provinsi maupun kabupaten kota untuk melakukan strategi percepatan olah tanah sehingga produktifitas tanaman padi tetap lancar.

Sementara itu, menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Serang, penyebab El Nino yakni akibat arah angin menuju samudera pasifik bagian timur. Sehingga berdampak pada penguapan air laut yang rendah.

“Kondisi atau suhu air laut menjadi cenderung lebih dingin. Jadi, penguapannya berkurang sehingga potensi terbentuknya awan-awan hujan menjadi rendah di wilayah Indonesia dan terjadinya fenomena El Nino,” ujarnya.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas 1 Serang, Tatang Rusmana mengatakan, meski pada kondisi kemarau dan hujan dibeberapa wilayah masih tetap turun.

“Potensi curah hujan masih ada tapi sangat rendah. Per dasariannya kisaran dari nol sampai 50 mili liter itu sangat rendah,”katanya. (hendra/red)

TERKAIT
- Advertisment -