Gelombang tinggi yang terjadi di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, membuat kapal yang hendak sandar di dermaga ini tampak kesulitan hingga beberapa kali oleng.
Imbas cuaca buruk ini, ratusan kendaraan berbagai jenis terpantau menumpuk memenuhi setiap dermaga di pelabuhan tersebut.
Salah satu calon pengguna jasa, Iwan mengaku, dirinya terjebak belasan jam di pelabuhan hingga terlantar cukup lama.
Tak hanya itu, muatan di lambung kapal juga sulit keluar karena main bridge yang digunakan untuk melintas beberapa kali terangkat dan berbahaya untuk dilewati.
“Saya disini dari jam 6 pagi tadi, saya juga tadi sempat paksain buat naik ke kapal tapi gak diijinin sama petugas jadi saya harus nunggu lagi,”ujar Iwan.
Calon penumpang lainnya, Sriyanti mengatakan, dirinya terpaksa harus melakukan penyebrangan, lantaran ingin menemui keluarga nya di Lampung sebelum memasuki bulan Ramadan.
“Saya disini dari jam 4 sore tadi, tapi belum berangkat juga karena katanya petugas ombaknya kenceng. Tapi saya harus tetap nyebrang karena pengen ketemu sama keluarga sebelum nanti puasa,” kata Sriyanti.
Sebelumnya BMKG mengeluarkan peringatan dini level dua karena cuaca memburuk dengan kecepatan angin mencapai 25 knot per second, dari arah selatan ke barat daya dan menghasilkan gelombang tinggi. Dampaknya, kapal mengalami sulit melakukan proses sandar, dikarenakan adanya arus kuat ke arah timur laut dengan kecepatan berkisar satu koma lima sampai dua meter per second.
Sedangkan untuk melayani pengguna jasa, ASDP Merak menetapkan operasional di dermaga 1 sampai 6, tidak menggunakan side ramp dalam proses bongkar muat. Sedangkan dermaga 5 dan dermaga 7 ditutup sementara. (Ali/yo)