Serang, Bantentv.com – Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program Tahun Anggaran 2024, seluruh para kepala OPD Kabupaten Serang hingga camat se-Kabupaten Serang menandatangani Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja, di Aula Tb Suwandi Setda Kabupaten Serang, Senin, 15 Januari 2024.
Selain itu kegiatan tersebut dirangkaikan penyerahan Daftar Pelaksanaan Anggaran-Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2024 oleh Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah kepada para kepala OPD.
Menurut Ratu Tatu, pakta integritas dibuat agar para pejabat di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berjanji pada diri sendiri dalam meningkatkan efesiensi dan efektivitas program. Pakta integritas tersebut berlaku untuk semua aparatur Pemkab Serang.
“Semangat kita semua, pelayanan kepada masyarakat harus lebih baik lagi, lebih baik lagi,” kata Tatu kepada wartawan.
Terkait pelaksanaan anggaran, menurut Tatu, evaluasi pertama harus dilakukan pada sisi pendapatan. Sebab menurutnya, tahun lalu terdapat dana bagi hasil pemerintah provinsi dan pusat, tidak sesuai target yang harus diterima. Hal ini berdampak pada banyak perubahan belanja SKPD.
Tatu mengungkapkan, pada akhir Desember 2023, ada sejumlah pendapatan yang tidak bisa diterima, yang berdampak pada keterlambatan sejumlah pembayaran. Termasuk harus dilakukan pemotongan tunjangan pegawai.
“Semoga tidak terjadi lagi di tahun 2024,” ujarnya.
Tatu berharap, pemerintah pusat dan provinsi memberikan bagi hasil sesuai perencanaan.
Tatu menyatakan, pada awal tahun, OPD harus menyiasati penggunaan anggaran, terutama memprioritaskan belanja modal.
“Jangan kegiatan untuk masyarakat yang dikurangi, tapi belanja rutin dari dalam kita akan kurangi,” tegasnya.
Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Serang Rahmat Maulana mengatakan, fase awal adalah proses penyiapan dokumen belanja angggaran.
“Kami prediksi, pada April itu puncaknya serapan anggaran, lebih banyak urusan. Sekarang sampai Maret, pendapatan-pendapatan kita coba konsolidasikan, untuk ke fix session,” ujarnya.
Para kepala OPD, kata Rahmat, harus memilah dan memilih kebutuhan wajib dan rutin. “Untuk fase persiapan, selesaikan dulu semua adminsitrasi dan belanja wajib. Kita bertahap, program prioritas, dan belanja untuk masyarakat harus on schedule,” ujarnya.(rio/red)