Selasa, Juli 29, 2025
BerandaBeritaBuntut Viralnya Ibu dan Bayi Dipaksa Turun Saat Hujan Deras, Tiga Orang...

Buntut Viralnya Ibu dan Bayi Dipaksa Turun Saat Hujan Deras, Tiga Orang Opang Diamankan

Bantentv.com – Buntut insiden yang terjadi pada Jumat, 25 Juli 2025 lalu, di kawasan Stasiun Tigaraksa, Desa Cikasungka, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, pasca sejumlah opang (ojek pangkalan) diduga menghadang dan memaksa penumpang yang diketahui adalah ibu dan bayi untuk turun saat hujan deras, mengakibatkan tiga orang pengemudi ojek pangkalan (opang), diamankan pihak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tangerang.

Ke tiga ojek pangkalan (opang) yang diamankan itu, antara lain berinisial A, N dan J sebagai terduga pelaku aksi penghadangan terhadap kendaraan taksi onine tersebut.

“Ya, kami saat ini sudah mengamankan tiga orang terduga pelaku aksi penghadangan taksi online yang telah viral beberapa waktu lalu,” kata Kapolsek Cisoka Iptu Anggio Pratama di Tangerang, Minggu, dikutip dari CNN.

Iptu Anggio mengatakan, bahwa upaya mengamankan terhadap tiga orang ojek pangkalan itu sebagai langkah penyelidikan dan penyidikan atas insiden yang terjadi kepada pengemudi taksi online dan penumpangnya.

“Terduga pelaku yang terlibat dalam video viral, sudah diamankan sebagai proses penyelidikan,” katanya.

Dirinya menambahkan, bahwa langkah pengamanan ini dilakukan tim penyidik sebagai upaya pencarian fakta terjadinya pelanggaran tindak pidana dalam insiden perselisihan antara Opang dan taksi online.

“Untuk saksi kita nanti akan juga dilakukan upayakan pemeriksaan,” ucap Anggio.

Sementara itu, Kapolresta Tangerang Kombes Pol Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan pendalaman dan penelitian lebih lanjut guna mengungkap fakta dari perselisihan antara Opang dan taksi online.

“Saat ini, kami sedang dalam proses penyelidikan, Insya Allah nanti yang terbaik kita upayakan agar intinya jangan sampai terjadi kembali. Dan saya mohon bersabar, menarik diri jangan termakan hasutan apapun sekecil apapun, serahkan kepada pihak kami kepolisian untuk menanganinya,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan, untuk menjaga kondusifitas lingkungan, Polresta Tangerang telah menggelar klarifikasi dan mediasi atas insiden yang terjadi di kedua belah pihak.

Atas upaya tersebut, pihaknya menemukan titik terang, bahwa permasalahan itu dipicu atas perselisihan dan miskomunikasi terkait zona penarikan penumpang.

“Ada selisih kepahaman antara teman-teman dari ojek pangkalan dengan pihak dari driver online, dan saat ini kita mediasi teman-teman yang terlibat,” katanya.

Diketahui sebelumnya, viral video di media sosial (medsos) yang menampilkan beberapa pengemudi ojek pangkalan yang menghadang sebuah kendaraan milik pengemudi taksi online di Stasiun Tigaraksa pada Jumat, 25 Juli lalu.

Viral opang paksa turunkan penumpang (Foto: YT/ Relung Media)

Dalam rekaman itu, sejumlah opang memaksa penumpang yakni ibu dan anaknya yang masih bayi itu untuk turun di tengah jalan dalam kondisi hujan deras.

Bahkan, mereka sempat terlihat mengancam dengan akan merusak kendaraan taksi online memakai batu yang ada di lokasi.

Atas kejadian tersebut, pengemudi taksi oline itu terpaksa menurunkan penumpangnya di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) yang telah dihadang oleh sejumlah opang tersebut.

Namun pihak dari opang berdalih, bahwa aksi yang dilakukan mereka tersebut merupakan tindakan tegas terhadap taksi online yang melanggar wilayah zona penjemputan penumpang.

“Makanya kami langsung merespon adanya insiden ini untuk meninjau langsung di TKP. Dan saat ini kita akan mediasi teman-teman opang, agar tidak terjadi lagi. Karena memang terus terang nanti ujungnya adalah yang menjadi korban itu masyarakat/penumpangnya,” kata Kapolresta Tangerang.

TERKAIT
- Advertisment -