Serang, Bantentv.com – Badan Riset dan Inovasi Mathla’ul Anwar (BRIMA) menyoroti program sekolah gratis yang digaungkan oleh Gubernur Banten Andra Soni dan Wakil Gubernur Banten Dimyati Natakusumah.
Program ini dianggap sebagai langkah positif dalam meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.
Pihaknya memberikan catatan kepada pemerintah untuk lebih melihat kembali database sekolah yang akan digratiskan agar implementasi program ini berjalan efektif dan tepat sasaran.
Pemerintah diharapkan melakukan pemetaan yang komprehensif terkait sekolah-sekolah yang akan mendapatkan manfaat dari kebijakan ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur BRIMA, Asep Rohmatullah, saat berkunjung ke Gedung Graha Pena Radar Banten pada Kamis, 20 Maret 2025.
Ia menyatakan bahwa pada dasarnya pihaknya setuju dengan program tersebut yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Banten. Namun, pihaknya memberikan sejumlah catatan penting terkait implementasi program tersebut agar tidak menimbulkan permasalahan baru di sektor pendidikan.
Salah satu perhatian utama adalah mutu dan kualitas pendidikan yang harus tetap terjaga. BRIMA menekankan bahwa sekolah gratis tidak boleh menciptakan kesenjangan antara sekolah di wilayah selatan dan utara Banten, serta memastikan tidak ada yang diabaikan dalam pelaksanaannya.
“Kami setuju dengan gagasan sekolah gratis, namun kami memberikan banyak catatan terkait mutunya yang harus ditingkatkan dan kualitasnya yang harus tetap terjaga,” ujar Asep Rohmatullah.
Asep menambahkan bahwa dukungan yang diberikan terhadap program sekolah gratis ini dilakukan dengan memadupadankan database sekolah dengan riset yang telah dilakukan.
Salah satu langkah konkret yang diusulkan adalah membangun database pendidikan berbasis platform digital agar implementasi program sekolah gratis lebih terstruktur dan efektif.
Siti Anisatusshalihah