Serang, Bantentv.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang kembali menggelar pelatihan kesiapsiagaan menghadapi bencana di lingkungan sekolah.
Kali ini, kegiatan difokuskan di SD Negeri Pamarican 2, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, pada Selasa, 22 Juli 2025.
Simulasi ini dibuat sedemikian rupa menyerupai kondisi gempa bumi. Ratusan murid SD terlihat berhamburan keluar kelas, sebagian memilih berlindung di bawah meja, menandakan respons yang telah terlatih dalam menghadapi situasi darurat.
Meskipun bukan bencana sungguhan, kegiatan ini menjadi sarana edukasi penting untuk membekali siswa dan guru agar tetap tenang dan waspada saat bencana benar-benar terjadi.
Pelatihan yang digagas oleh BPBD Kota Serang ini merupakan bagian dari program “Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB)”.
Baca juga: Tingkatkan Kesiapsiagaan, BPBD Banten Gelar Simulasi Kebencanaan
Dalam pelaksanaannya, tim BPBD mengarahkan pelajar dan tenaga pendidik agar tidak panik, segera meninggalkan bangunan sambil melindungi kepala, dan mencari tempat perlindungan yang aman, seperti di bawah meja atau di area terbuka.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, turut hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
Ia menekankan bahwa latihan ini penting dilakukan secara berkala, mengingat SDN Pamarican 2 termasuk sekolah yang kerap terdampak banjir ketika hujan deras melanda.
“Diharapkan ke depan, jika terjadi banjir kembali, proses KBM bisa tetap berjalan. Kalau soal mengganggu, pasti itu sangat mengganggu, tapi kita coba bantu ciptakan ketangguhan warga lingkungan sekolah supaya tetap eksis berpendidikan apabila terjadi bencana,” ujar Diat.
Selain simulasi gempa, pelajar juga dibekali informasi tentang bahaya banjir. Salah satu imbauan penting yang disampaikan BPBD Kota Serang adalah agar siswa tidak bermain atau berenang saat banjir datang, karena sangat berisiko terhadap keselamatan jiwa.
Kegiatan ini disambut positif oleh pihak sekolah. Kepala SDN Pamarican 2, H. Subkhi, menyampaikan harapannya agar ada perhatian dari Pemerintah Kota Serang terhadap kondisi bangunan sekolah yang rawan terendam.
“Mudah mudahan ada perhatian dari pemerintah Kota Serang supaya sekolah kita ini tidak menghadapi keadaan yang demikian (banjir) setiap tahun,” ujarnya.
Murid bernama Kasbi juga mengungkapkan keinginannya agar mereka tidak lagi mengungsi seperti yang pernah terjadi pada tahun 2022 lalu.
“Maunya supaya gak kebanjiran lagi, apalagi seperti tahun 2022 lalu, itu benar benar mengungsi,” ungkap Kasbi.
Siti Anisatusshalihah