 tahun 2025.){kind=link}
Serang, Bantentv.com – Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, menjadi salah satu titik penting dalam pelaksanaan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGR) tahun 2025.
Pada Kamis, 25 September 2025, kegiatan penilaian hari keempat BBGR Kabupaten Serang digelar di wilayah tersebut.
Acara ini memperlihatkan bagaimana masyarakat desa memanfaatkan momentum untuk memperkuat ketahanan pangan.
Tiga desa ditunjuk untuk mengikuti penilaian, yakni Desa Batukuwung, Desa Citasuk, dan Desa Kramatlaban.
Masing-masing desa menampilkan inovasi sesuai potensinya, mulai dari budidaya ayam petelur hingga pengembangan pepaya California.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kemandirian pangan, tetapi juga membangkitkan semangat gotong royong di tengah masyarakat.
BBGR memberi ruang bagi kreativitas desa untuk menemukan solusi praktis terhadap tantangan ketahanan pangan.
Juri BBGR, M. Widodo, mengapresiasi kesiapan Kecamatan Padarincang. Ia menilai baik aspek fisik maupun administrasi telah dipenuhi.
“Program ini sangat baik, terutama untuk ketahanan pangan, dimana masyarakat atau desa-desa diminta untuk menyiapkan soal ketahanannya ini mulai dari yang menanam jagung, bonteng, pepaya California, dan budidaya ikan, seperti ikan gurame, nila dan lele,” ungkapnya.
Baca Juga: Hari Ketiga Penjurian BBGR, Semangat Gotong Royong Warga Mendapat Apresiasi
Selain itu, Widodo juga menyoroti keunggulan inovasi pangan yang diperlihatkan oleh desa-desa di Padarincang.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata bahwa BBGR tidak sekadar seremonial, melainkan membawa manfaat langsung.
Rasa syukur turut disampaikan Sekretaris Kecamatan Padarincang, Danil Suherlan. Ia bangga karena ketiga desa telah berupaya maksimal dalam mengikuti BBGR Kabupaten Serang 2025.
“Pertama di Desa Batukuwung, terkait dengan BBGR di bidang ketahanan pangan. Kedua, Desa Citasuk terkait dengan BBGR di bidang kebersihan. Juga yang terakhir di Desa Kramatlaban Alhamdulillah antusias warganya luar biasa sekali,” ujar Danil.
Danil berharap semangat BBGR dapat berlanjut, menjadi kebiasaan baik yang tumbuh di tengah masyarakat Padarincang.