Bantentv – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat hingga Selasa 8 Juli 2025 pukul 10.00 WIB, banjir masih menggenangi 55 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Ibu Kota.
Wilayah terdampak paling parah berada di Jakarta Timur dengan 28 RT terendam banjir, dan ketinggian air berkisar antara 30 hingga 160 sentimeter.
Sementara itu, Jakarta Barat menjadi wilayah terparah kedua dengan 19 RT terdampak dan ketinggian air antara 30 hingga 70 sentimeter. Genangan juga masih tercatat di sejumlah titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.
Akibat banjir yang terjadi sejak Minggu 6 Juli 2025, BPBD mencatat ratusan warga mengungsi ke berbagai lokasi penampungan. Berikut sebaran lokasi pengungsian beserta jumlah pengungsi:
- Masjid Al Ridwan, Kel. Jati Padang: 35 jiwa
- Musholla Sabili, Kel. Jati Padang: 40 jiwa
- Masjid Al Mujahidin, Kel. Jati Padang: 140 jiwa
- Musholla Al Inayah, Kel. Pejaten Barat: 60 jiwa
- Masjid Al Jabar, Kel. Pondok Labu: 11 jiwa
- Masjid Al Fudhola, Kel. Kedaung Kali Angke: 35 jiwa
Tiga Ruas Jalan Masih Tergenang
BPBD juga melaporkan adanya genangan di tiga ruas jalan utama di Jakarta Barat, yaitu:
- Jl. Adi Karya, Kel. Kedoya Selatan (ketinggian 40 cm)
- Jl. Bojong Indah Raya, Kel. Rawa Buaya (ketinggian 30 cm)
- Jl. Raya Daan Mogot KM 11, Kel. Kedaung Kali Angke (ketinggian 20 cm)
Untuk mempercepat penanganan banjir, BPBD DKI Jakarta telah mengerahkan personel guna memantau genangan dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) untuk melakukan penyedotan air dan memastikan saluran air berfungsi optimal.
BPBD juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir lanjutan. Dalam kondisi darurat, warga dapat menghubungi layanan darurat Jakarta di nomor 112 yang tersedia 24 jam dan bebas pulsa.
Pemprov DKI: Banjir Terjadi Akibat Cuaca Ekstrem dan Rob
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus mengoptimalkan penanganan banjir yang terjadi sejak Minggu lalu.
Ia menjelaskan bahwa banjir kali ini disebabkan oleh kombinasi tiga faktor: tingginya curah hujan, banjir kiriman, dan rob di pesisir utara Jakarta.
“Inilah banjir yang terjadi bersamaan. Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua karena curah hujan tinggi, dan yang ketiga karena rob saat permukaan air laut naik,” jelas Pramono saat meninjau Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin 7 Juli 2025, dikutip dari laman resmi pantaubanjir.jakarta.go.id.
Ia menambahkan, sebagian besar wilayah sudah tertangani, dengan sisa genangan yang masih terjadi di beberapa titik di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Pramono juga menginstruksikan seluruh jajaran Pemprov agar tetap siaga menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam dua hari ke depan, sesuai prakiraan dari BMKG yang menyebut hujan dan kenaikan muka air laut masih mungkin terjadi.