Lebak, Bantentv.com – Riski, seorang bocah berusia dua setengah tahun asal Kampung Gubuk, Desa Calungbungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa menjalani hidup dengan kondisi medis yang serius.
Sejak lahir, ia mengalami kelainan bawaan yang dikenal dengan istilah Anus Imperforata, yaitu keadaan ketika Anus tidak terbentuk secara normal.
Akibatnya, Riski tidak memiliki lubang Anus yang seharusnya menjadi saluran pembuangan alami tubuh.
Kondisi ini membuat tumbuh kembang Riski jauh berbeda dari anak-anak lain seusianya.
Ia kerap terbaring lemas, tidak bisa bergerak lincah sebagaimana mestinya.
Padahal, sebelumnya Riski sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit daerah. Sayangnya, keterbatasan biaya menjadi hambatan besar dalam kelanjutan pengobatannya.
Erwin, ayah Riski, hanya bisa pasrah dengan keadaan. Sejak berpisah dengan istrinya dua tahun lalu, ia seorang diri merawat sang buah hati.
Meski penuh kasih, perjuangan Erwin tak mudah karena ia harus menanggung seluruh kebutuhan pengobatan seorang diri, juga memiliki kewajiban tanggungan kakak dari Riski yang masih berumur 4,5 tahun.
Baca Juga: Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Gubuk Bekas Budidaya Jamur
“Saya sangat butuh untuk biaya operasi ataupun control, juga biaya penanganan medis lainnya,” ungkapnya.
Erwin berharap ada perhatian dari pemerintah, baik daerah maupun pusat, untuk membantu biaya operasi maupun tindak lanjut medis bagi anaknya.
Dukungan tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi Riski menjalani hidup lebih layak dan sehat.
Editor: Siti Anisatusshalihah