Serang, Bantentv.com – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta kepada seluruh kader Posyandu di Kabupaten Serang untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sehingga kasus AKI dan AKB di Kabupaten Serang setiap tahunnya dapat terus mengalami penurunan.
Hal itu diungkapkan Ratu Tatu Chasanah kepada wartawan usai menghadiri acara kegiatan peningkatan kapasitas kader Posyandu, dalam rangka penurunan AKI dan AKB melalui integritas pelayanan kesehatan primer di lapangan Tenis Indoor, Kabupaten Serang, Kamis 31 Oktober 2024.
Menurut Tatu karena turunnya AKI dan AKB ini tentunya ada peran dari kader Posyandu, yang tidak kenal lelah terus mengedukasi ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan pola makan serta hidup yang sehat. Edukasi ini tidak hanya berlaku untuk ibu hamil saja, melainkan bagi pasangan suami istri yang baru menikah hendak mempunyai momongannya.
“Kematian ibu dan bayi ini kan terjadi ketika melahirkan, maka harus ada pencegahan agar kasus ini tidak terjadi. Salah satu pencegahan, tentunya dengan cara mengedukasi bagaimana menjaga pola makan, kesehatan, dan hidup sehat, yang tentunya dilakukan oleh kader Posyandu,” katanya.
Tatu mengatakan, di Kabupaten Serang AKI dan AKB setiap tahunnya terus mengalami penurunan yang signifikan, yang semula untuk AKI itu ada 54, turun menjadi 34 di 2023 dan turun lagi jadi 21 di 2024. Kemudian, AKB juga mengalami penurunan yang semula 200 bayi meninggal di 2023, turun menjadi 106 bayi meninggal di 2024.
“Meski turun, namun angkanya masih tetap banyak, ini masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Serang bersama kader Posyandu, untuk terus menurunkannya hingga nol yang tentunya secara bertahap. Sehingga, jangan dianggap enteng dalam menurunkan AKI dan AKB ini, namun harus serius dalam menanganinya supaya terus menurun kasusnya,” ujarnya.
Selain itu, kata Tatu, Pemkab Serang sedang melakukan hitung-hitungan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang 2025, agar insentif untuk 7 ribu lebih kader Posyandu bisa naik jumlahnya.
Kemudian, pihaknya juga akan mencari anggaran tambahan seperti mengambil sebagian dana desa maupun bantuan keuangan Pemprov Banten, agar kenaikan insentif ini bisa terwujud.
“Belum diketahui berapa jumlah insentif yang akan dinaikkan, masih dalam hitung-hitungan APBD 2025 mendatang. Kemudian, kita juga bakal minta kepala desa untuk ikut serta membantu, karena kalau semua harus pakai APBD nantinya untuk kebutuhan yang lain habis,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Rahmat Fitriadi mengatakan, ada beberapa upaya dalam menurunkan AKI dan AKB yang telah dilakukan, salah satunya memperkuat layanan integrasi pelayanan kesehatan primer.
Layanan kesehatan primer ini, terdapat di desa dan kecamatan yang tentunya kader Posyandu menjadi agen, dalam menyampaikan informasi, mengedukasi, mempromosikan, dan lain sebagainya.
“Seluruh kader Posyandu ini, bergerak hingga pelosok desa memberikan edukasi tentang bagaimana cara pencegahannya, dan apa yang harus dilakukan ibu hamil. Selain itu, tentunya memberikan bantuan sembako untuk menjaga kesehatan makanan bergizi, agar calon anak sehat dan selamat,” katanya.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama untuk Generasi Emas Kabupaten Serang (Gemilang). (adv)