Serang, Bantentv.com – Politisi Partai Golkar Fahmi Hakim resmi menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten periode 2024-2029. Sebelumnya, Fahmi Hakim merupakan Wakil Ketua DPRD Banten.
Perjalanan Fahmi Hakim dalam membangun karir politik ternyata cukup panjang. Bahkan dia berada di Partai Golkar kurang lebih sudah 23 tahun. Pria kelahiran 10 Juli 1979 Desa Malanggah itu mengaku alasan masuk ke Partai Golkar karena sosok kakeknya yang merupakan salah satu pelopor Partai Golkar.
Saat masuk ke DPRD Banten, Fahmi Hakim tercatat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Serang periode 2009-2014 dan Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Serang periode 2014-2019. Namun, sebelum masuk ke parlemen, sejak tahun 2001 Fahmi masuk menjadi kader Golkar. Saat itu, Fahmi menjadi Pengurus Desa (PD) Malanggah, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang.
Kemudian naik menjadi Sekretaris Pengurus Kecamatan (PK) Partai Golkar Tunjung Teja dan di tahun 2003 ia menjadi Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Serang. Berbekal pengalaman itu, Fahmi Hakim memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Kabupaten Serang.
Di Pileg 2024, Fahmi memperoleh suara tertinggi 71.374 suara pada Pileg 2024. Perolehan suara tersebut mengantarkan Fahmi menjadi Ketua DPRD Banten, karena Golkar berhasil meraih 922.670 suara.
Kemudian, tahun 2009 ia kembali maju menjadi anggota dewan dan terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kabupaten Serang periode 2009-2014. Saat itu ia didaulat menjadi Ketua Komisi II.
Pada Pilkada 2014 lalu, ia kembali mencalonkan diri dan kembali terpilih oleh rakyat. Di gedung legislatif ia mendapat jatah kursi jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD Banten.
Selanjutnya, karier politik Fahmi di partai Golkar terus menanjak. Pada Pileg 2024, ia terpilih kembali sebagai anggota DPRD Banten dengan perolehan suara terbanyak. Dimana Fahmi memperoleh 71.374 suara dari 18 Kecamatan di Kabupaten Serang di Dapil Banten 2 tempatnya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Banten.
Kini Fahmi Hakim sudah menjadi salah satu tokoh penting di Banten. Ia sukses berkarier di dunia politik. Namun, kesuksesan yang ia raih seperti sekarang ini tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Fahmi kecil yang hidup dari latar belakang keluarga sederhana itu, harus melewati banyak kesusahan. Meski ia lahir dari keluarga pegawai negeri, namun tak membuat Fahmi jumawa. Bahkan dia sering membantu orangtua mencari kayu bakar ketika pulang sekolah SD.
Selain itu Fahmi juga pernah ngojek untuk memenuhi kebutuhan jajan sewaktu masih duduk di bangku SMP. Sebab honor orangtuanya sebagai pegawai negeri saat itu hanya cukup untuk makan.
“Saya lahir ketika belum ada listrik di desanya. Jauh dari perkotaan dan masih tertinggal, tapi saya menikmati masa kecil itu. Pulang sekolah SD, dilanjut sekolah madrasah, sore ngambil kayu bakar, malamnya mengaji hanya mengunakan lampu totok,” katanya. (adv)