Cilegon, Bantentv.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mencatat sebanyak 44.041 warga mengalami penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sepanjang Januari hingga September 2025.
Jumlah tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan Dinkes Kota Cilegon, Febrinaldo, menjelaskan bahwa ISPA dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri, virus, asap rokok, polusi udara, hingga perubahan cuaca ekstrem.
“Tahun 2025 ini, dari Januari sampai September, tercatat 44.041 orang di Cilegon terpapar saluran pernapasan akut. Penyakit ini bisa muncul karena infeksi virus, bakteri, asap rokok, atau polusi udara,” ujar Febrinaldo, Senin, 3 November 2025.
Menurutnya, kasus ISPA di Kota Cilegon paling banyak menyerang anak-anak berusia di atas 5 tahun, meski beberapa kasus juga ditemukan pada anak di bawah usia tersebut.
Baca Juga: Kualitas Udara Kota Serang Turun Dari Baik ke Sedang
“Dari total kasus itu, sebagian dialami anak di bawah 5 tahun, tapi mayoritas diderita anak-anak usia di atas 5 tahun,” tambahnya.
Febrinaldo menegaskan bahwa, jika kondisi tersebut tidak segera ditangani dapat memicu komplikasi serius, salah satunya sinusitis.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas bila mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, demam, atau sesak napas.
“Kalau sudah terasa gejala ISPA dan tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera periksa ke fasilitas kesehatan. Kalau dibiarkan, bisa berkembang jadi sinusitis,” tegasnya.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa penurunan daya tahan tubuh dan kondisi udara yang buruk menjadi faktor utama meningkatnya risiko ISPA.
“Saat kekebalan tubuh menurun, tubuh lebih mudah terinfeksi virus atau bakteri. Ditambah faktor polusi dan cuaca, risiko ISPA jadi lebih tinggi,” jelasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Dinkes Kota Cilegon terus meningkatkan kewaspadaan serta melakukan sosialisasi pencegahan ISPA kepada masyarakat.