Pandeglang, Bantentv.com – Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pandeglang masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan catatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pandeglang, dalam kurun waktu Januari hingga Oktober 2025, tercatat 134 kasus kecelakaan terjadi di wilayah hukumnya.
Dari total insiden tersebut, 39 orang meninggal dunia, 34 mengalami luka berat, dan 151 orang luka ringan. Angka ini menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan di Pandeglang tergolong tinggi dalam 10 bulan terakhir.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Pandeglang, Ipda Sofyan, menjelaskan bahwa jumlah kecelakaan setiap bulannya cukup fluktuatif.
“Pada Januari tercatat 4 kejadian, Februari 10, Maret 11, April 20, Mei 14, Juni 20, Juli 13, Agustus 14, September 14, dan Oktober 14 kejadian. Secara total hingga Oktober 2025 mencapai 134 kasus,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Senin, 3 November 2025.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Dump Truk di Terowongan Terondol Meninggal Dunia Usai Dirawat Empat Hari
Sofyan menuturkan, sebagian besar kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor. Banyak korban merupakan pengendara tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM) atau yang belum memahami etika berkendara dengan benar.
“Banyak yang belum punya SIM, bahkan belum paham soal keselamatan dan etika berlalu lintas,” jelasnya.
Menurut Sofyan, faktor manusia (human error) menjadi penyebab dominan kecelakaan di Pandeglang. Pengemudi yang mengantuk, tidak hati-hati, atau melanggar aturan lalu lintas sering kali menjadi pemicu utama.
Selain itu, kondisi kendaraan yang tidak laik jalan turut memperparah situasi. Banyak kendaraan yang tidak menjalani uji kelayakan di Dinas Perhubungan (Dishub), sehingga berpotensi mengalami gangguan teknis di jalan.
“Beberapa kasus terjadi karena rem blong atau komponen kendaraan rusak. Seharusnya kendaraan seperti itu tidak dioperasikan sebelum diperiksa kelayakannya,” tegasnya.
Titik Rawan Kecelakaan
Sofyan menambahkan, kecelakaan terjadi di berbagai titik di Pandeglang, namun beberapa kawasan menjadi lokasi rawan, salah satunya di tanjakan Lebak Sereh.
“Di kawasan Lebak Sereh sering terjadi kecelakaan karena kendaraan bermuatan berat tak kuat menanjak lalu mundur. Ini sangat berisiko,” jelasnya.
Ia menilai perlu ada evaluasi terhadap struktur jalan di wilayah tersebut. Salah satu langkah yang diusulkan adalah mengalihkan kendaraan dengan beban berat ke jalur alternatif perkotaan sementara waktu.
Untuk menekan angka kecelakaan, Polres Pandeglang telah memasang spanduk imbauan dan tanda peringatan di titik-titik rawan kecelakaan.
Sofyan mengimbau masyarakat agar selalu waspada saat berkendara, memeriksa kondisi kendaraan, dan mematuhi rambu lalu lintas.