Rabu, November 19, 2025
BerandaBerita17 Puskesmas di Lebak Kekurangan Dokter Gigi

17 Puskesmas di Lebak Kekurangan Dokter Gigi

Saluran WhatsApp

Lebak, Bantentv.com – Kabupaten Lebak masih menghadapi kekurangan dokter gigi di beberapa puskesmas, meskipun upaya pemeratan layanan kesehatan terus dilakukan. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, Endang Komarudin, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat kemarin.

Dari 40 puskesmas di Lebak, 17 di antaranya belum memiliki dokter gigi. Selain itu, beberapa puskesmas juga masih kekurangan dokter umum, di mana saat ini hanya diisi oleh satu hingga dua dokter. Padahal, standar pelayanan di setiap puskesmas idealnya membutuhkan tiga hingga empat dokter.

Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Endang Komarudin menyampaikan, untuk saat ini jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Lebak berjumlah 150 orang dokter baik dari swasta maupun dari pemerintah.

Baca Juga: Dinkes Lebak Catat Ribuan Kasus TBC di Lebak

Sedangkan untuk kebutuhan dengan jumlah penduduk sekitar 1.590.000 jiwa, secara kebutuhan keselurahan secara raiso ideal di butuhkan sekitar 5000 dokter untuk pelayanan kesehatan.

“Di Kabupaten Lebak in ikan wilayahnya cukup luas, sehingga untuk dokter umum saja jumlahnya masih kurang, sedangkan jika bicara soal standar minimal itu di satu puskesmas ada 4 sampai 5 orang dokter. Untuk dokter gigi dari 40 puskesmas ada 17 yang belum ada dokter giginya,” kata Endang.

Endang menjelaskan sebagian besar puskesmas yang belum memiliki dokter gigi berada di wilayah pelosok dan kurang diminati tenaga kesehatan. Beberapa contoh yang disebutkan yakni Puskesmas Cigemblong, Cijaku, dan Pengarangan.

“Kalau untuk keseluruhan akumulasi itu ada 150 dokter dari swasta dan pemerintahan,” jelas Endang.

Meski masih kekurangan, pelayanan akses kesehatan masyarakat Lebak, tanpa mengurangi kualitas perawatan yang diberikan dan berharap dukungan Pemerintah Provinsi Banten akan memperkuat layanan kesehatan rakyat, khususnya di wilayah tertinggal dan sulit dijangkau.

Editor : Erina Faiha

TERKAIT
- Advertisment -