Kamis, November 13, 2025
BerandaBeritaDemi Menuntut Ilmu, Siswa SD di Pandeglang Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Bambu

Demi Menuntut Ilmu, Siswa SD di Pandeglang Bertaruh Nyawa Lewati Jembatan Bambu

Saluran WhatsApp

Pandeglang – Puluhan siswa dari SDN Cikadongdong 2 di Desa Cikadongdong, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang bertaruh nyawa saat melewati jembatan yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh masyarakat setempat.

Setiap hari, mereka harus melewati jembatan bambu yang nyaris ambruk untuk berangkat ke sekolah. Bila tidak hati-hati bukan tidak mungkin mereka terjatuh kedalam sungai.

Ironisnya, jembatan ini menjadi satu-satunya akses untuk menuju ke sekolah mereka lantaran jembatan utama telah amblas ke dasar sungai.

Kondisi ini sudah berlangsung selama 40 tahun, dan selama itu pula belum ada perhatian dari pemerintah terhadap akses jalan warganya.

Siswa SD di Pandeglang bertaruh nyawa lewati jembatan bamboo (Banten TV)
Siswa SD di Pandeglang bertaruh nyawa lewati jembatan bamboo (Banten TV)

Salah satu siswa mengaku, Alif mengaku ia bersama teman-temannya setiap hari melewati jembatan tersebut untuk menuju ke sekolahnya. Bukan itu saja, para siswa merasa ketakutan saat melewati jembatan tersebut apalagi pada saat musim hujan tiba.

“Kalau nggak hati-hati bisa jatuh ke sungai. Tapi tetap harus sekolah, soalnya mau jadi orang pintar,” ujar Alif, salah satu siswa dengan polos menunjukkan semangatnya menembus bahaya.

Sementara itu, Kepala Desa Cikadongdong, Teti Sumiati menyebutkan bahwa pemerintah desa telah beberapa kali mengajukan pembangunan jalan melalui musyawarah rencana pembangunan desa atau Musrenbangdes dan musyawarah rencana pembangunan kecamatan atau Musrenbangkec, namun hingga saat ini belum terealisasikan.

“Sudah kami ajukan berkali-kali melalui Musrenbangdes dan Musrenbangkec, tapi hingga kini usulan tersebut belum terealisasi. Padahal ini akses krusial, terutama untuk anak-anak sekolah dan aktivitas ekonomi masyarakat,” ungkap Teti.

Pihaknya berharap penuh agar pemerintah daerah maupun pusat segera memperhatikan dan merealisasikan pembangunan jembatan yang layak. Mereka khawatir, keterlambatan penanganan infrastruktur ini akan berujung pada hal yang tidak diinginkan.

Editor Lilik HN
TERKAIT
- Advertisment -