Pandeglang, Banten.com – Upaya Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat terus menunjukkan hasil positif. Capaian Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan signifikan. Jika pada tahun 2024 angka ODF baru mencapai 34%, maka pada tahun 2025 naik menjadi 54%.
Hal tersebut terungkap dalam acara Percepatan Open Defecation Free (ODF) dan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat (KKS), di Gedung PGRI Kecamatan Cadasari, Selasa, 11 November 2025.
Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
“Mari kita sehat bersama. Jangan buang air sembarangan karena itu berbahaya bagi kesehatan. Lingkungan yang bersih akan menciptakan masyarakat yang sehat,” ujar Bupati Dewi.
Baca Juga: Lima Desa di Jawilan Deklarasi Stop BAB Sembarangan
Bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Pandeglang terus berupaya meningkatkan capaian ODF dengan melakukan berbagai program dan penyuluhan kepada masyarakat, termasuk pembangunan fasilitas MCK yang layak.
Lebih lanjut Bupati Dewi menyampaikan, dengan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan Kabupaten Pandeglang dapat mencapai target ODF 100% demi terwujudnya lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Eniyati, menjelaskan bahwa untuk dapat wujudkan Kabupaten/Kota Sehat (KKS), Pandeglang harus minimal mencapai minimal 80% ODF.
“Kami terus mendorong seluruh kecamatan dan desa agar aktif dalam program ini. Target kami, capaian ODF bisa terus meningkat sehingga Pandeglang siap ikut penilaian KKS,” tuturnya.
Disampaikan Kadinkes, bahwa peningkatan ODF dilakukan melalui penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Data capaian ODF dikumpulkan melalui Puskesmas masing-masing, kemudian diinput kesistem STBM dan langsung terhubung secara online ke Kementerian Kesehatan,” jelasnya.
Editor : Erina Faiha