Bantentv.com – Pemkot Cilegon terus berupaya untuk menata wajah kota dengan memanfaatkan bantuan dari industri sekitar. Ini dilakukan melalui coorporate social responsibility atau CSR. Pembangunan yang dilakukan untuk menata wajah kota tersebut diketahui dimulai dengan mempercantik trotoar di Simpang Tiga Tugu Cilegon yang disulap mirip seperti di Yogyakarta.
Selain itu, Pemkot Cilegon juga berencana akan membangun taman di kawasan Bonakarta dengan memanfaatkan CSR industri pada tahun 2026 mendatang.
Plt. ASDA II Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra mengatakan, dengan kondisi keuangan saat ini, ditambah dengan adanya pengurangan dana transfer dari Pemerintah Pusat untuk Pemerintah Daerah, diperlukan berbagai inovasi. Tujuannya adalah untuk terus menata wajah kota agar tampak rapih dan indah.
Inovasi dengan kerjasama pemanfaatan dana CSR dari industri, perlu dilakukan agar upaya dalam menata wajah kota tetap dapat berjalan tanpa bergantung pada APBD.
“Kita harus bisa memanfaatkan dana-dana CSR dari perusahaan, agar mereka berkontribusi dalam pembangunan di Kota Cilegon. Ada beberapa yang memang sudah berkontribusi terkait dengan pembangunan yang ada di Kota Cilegon yang dibiayai oleh CSR,” kata Aziz.
Baca Juga: Satpol PP Cilegon akan Tindak PKL yang Gunakan Trotoar
Aziz menyampaikan, contoh nyata dalam peran serta industri dalam penataan wajah kota di Cilegon adalah Halte Mandiri. Halte ini ada di kawasan Simpang Tiga Cilegon dan dibangun melalui CSR Bank Mandiri.
Pemkot Cilegon juga, lanjut Aziz, telah merencanakan pembangunan taman di kawasan Bonakarta. Lokasi ini berada tepat di samping jalan protokol Kota Cilegon. Pembangunan ini akan dibangun oleh Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia atau INAPLAS.
“Rencananya di 2026, dari INAPLAS juga akan memberikan bantuan untuk membangun taman yang ada di Bonakarta. Nah itu juga dari CSR,” ujarnya.
Selain untuk membantu memperindah penataan kota, Aziz mengungkapkan, beberapa industri di Cilegon juga telah memberikan bantuan. Bantuan ini untuk memenuhi sarana di bidang pendidikan melalui CSR.
“Ada juga beberapa perusahaan yang sudah membantu mebeler untuk ruang-ruang kelas. Ini berlaku baik itu dari tingkat PAUD, SD, dan SMP, yang dibantu oleh dana-dana CSR,” ucapnya.
“Dan mungkin memang di 2026 makin banyak. Untuk 2026 mungkin Pak Wali juga akan mensinergikan dengan Forum CSR. Mereka akan menentukan kira-kira kegiatan atau program apa saja yang akan dibiayai oleh CSR,” pungkas Aziz.
Editor : Erina Faiha