Serang, Bantentv.com – Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) melakukan translokasi dua badak jawa ke kawasan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) dalam rangka upaya pengembangbiakan dan pelestarian satwa langka tersebut.
Program ini diungkapkan dalam kegiatan “Sosialisasi Merah Putih Translokasi Badak Jawa” yang digelar di Hotel Aston Serang, Senin, 13 Oktober 2025.
JRSCA yang berlokasi di Desa Ujung Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, memiliki luas sekitar 40 hektar dan berdekatan dengan kawasan TNUK.
Area ini dipilih karena dinilai paling ideal untuk mendukung keberhasilan proses adaptasi serta konservasi badak jawa di habitat semi-alam.
Baca Juga: Taman Nasional Ujung Kulon Terapkan Non-Tunai Bagi Pengunjung
Kepala Balai Besar TNUK, Ardi Andono, menjelaskan dua badak jawa yang akan ditranslokasi masing-masing adalah jantan bernama Musofa dan betina bernama Desi Ratnasari.
Keduanya dipilih karena memiliki kondisi genetika terbaik di antara 87 individu badak jawa yang masih tersisa di Ujung Kulon, sementara 22 lainnya diketahui dalam kondisi mandul.
“Kami teliti DNA badak jawa menurun, ada kecacatan atau ada betina yang tidak kunjung melahirkan,” ungkap Ardi Andono.

Ia menambahkan, jika langkah konservasi seperti ini tidak dilakukan, populasi badak di alam bisa punah dalam waktu kurang dari 45 tahun.
“Selama dua puluh tahun dicek, kelahiran badak jawa itu hanya tiga ekor per tahun, jadi kalau dibiarkan, dalam tempo kurang dari 45 tahun itu punah,” jelasnya.
Selain faktor genetika, Ardi menyebutkan alasan lain dilakukannya translokasi adalah meningkatnya risiko bencana dan wabah penyakit di habitat utama.
Upaya ini dilakukan agar dua individu tersebut dapat diselamatkan dan dikembangbiakkan secara aman.
“Nanti anakan dari dua badak jawa ini kita kembalikan ke alam, untuk memperbaiki DNA yang ada di alam,” ujarnya.
Ia menegaskan, translokasi ini murni untuk kepentingan pelestarian, bukan komersialisasi.
“Jadi bukan dibawa keluar, dijual, atau sebagainya, tapi semuanya akan dikembalikan ke alam, ini yang menjadi ide dasar translokasi,” tutupnya.