Bantentv.com – Seblak, makanan khas Bandung berbumbu cabai dan kencur, kini semakin digandrungi terutama oleh kalangan Gen Z. Sajian pedas berkuah kental ini selalu menarik perhatian berkat cita rasanya yang gurih sekaligus menggugah selera.
Popularitas seblak tidak lepas dari fleksibilitasnya. Tingkat kepedasan bisa disesuaikan dengan selera, sementara pilihan topping semakin beragam.
Mulai dari telur, ceker ayam, dumpling, hingga aneka olahan seafood frozen food dapat dipilih sesuai budget dan keinginan.
Tidak hanya tersedia di warung atau kedai, seblak kini hadir dalam kemasan pouch kedap udara berisi bumbu kering.
Inovasi ini membuat seblak khas Bandung bisa dimasak dan dinikmati dengan mudah, bahkan hingga ke luar negeri.
Baca Juga: Seblak Masih Jadi Makanan Primadona, Begini Asal-usulnya
Thailand menjadi salah satu negara yang ikut merasakan nikmatnya sajian khas Bandung ini.
Fenomena tersebut semakin ramai setelah influencer asal Thailand, Chanisara, mengunggah video review seblak di akun TikTok pribadinya.
Dalam video itu, ia tampak lahap menyantap seblak sambil memuji rasa pedas gurihnya dengan bahasa Thailand.
Konten ini pun viral, memicu tren baru di kalangan anak muda Thailand yang kemudian ikut membuat konten serupa.
Tren seblak ini mendapat apresiasi dari Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini.
Ia menilai konten viral tersebut berkontribusi dalam memperkenalkan kuliner Indonesia ke kancah internasional.
“Seblak punya potensi besar sebagai kuliner khas Indonesia yang bisa menjadi daya tarik wisata kuliner bagi turis asing. Kehadirannya di media sosial membuat seblak semakin dikenal luas sebagai hidden gem kuliner Indonesia,” ungkap Made.
Seblak yang awalnya hanya dikenal sebagai jajanan khas Jawa Barat kini berkembang menjadi ikon kuliner yang menjanjikan.
Dengan tren global ini, seblak tidak hanya memperkuat identitas kuliner Indonesia, tetapi juga membuka peluang promosi pariwisata yang lebih luas.