Bantentv.com – Penyakit Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan serius bagi warga Kota Serang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Ahmad Hasanuddin mengingatkan, bahwa Indonesia adalah negara dengan peringkat kedua dalam kasus tertinggi TBC di dunia.
“Dalam lima menit, dua orang meninggal akibat TBC di Indonesia. Ini bukan masalah kecil, TBC benar-benar perlu menjadi konsentrasi bersama,” katanya pada acara Dialog Pagi di Pro 1 RRI Banten, Jumat, 12 September 2025.
Menurut Hasanuddin, dalam upaya untuk pencegahan penyebaran penyakit TBC, pemerintah telah memfasilitasi imunisasi lewat posyandu, dengan pemberian vaksin BCG gratis agar kebal dari penyakit ini.
“Karena itu, saya selalu mengimbau masyarakat jangan ragu datang ke Posyandu. Selain menimbang balita, di sana juga ada imunisasi untuk mencegah TBC,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, penyakit TBC bukan hanya bisa berdampak pada kesehatan pasien, namun dapat berdampak juga pada gizi anak balita.
Baca Juga: Dinkes Catat Ada 5 Ribu Kasus TBC di Banten
Anak yang tinggal dengan anggota keluarga yang mempunyai penderita TBC, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan gizi yang berujung pada stunting.
“Kalau ibunya TBC, anaknya akan terpengaruh. Ini bisa berakibat pada tumbuh kembang yang buruk dan memengaruhi kualitas generasi mendatang,” katanya.
Meskipun data update TBC Kota Serang masih perlu diperbaharui, Hasanuddin yakin akan progress yang sedang berjalan saat ini terus ditangani dengan cepat dan teratur.
Dirinya juga menilai proses ini sama baiknya seperti pada progress penekanan kasus Covid-19.
Meski tantangannya jauh lebih panjang karena penyakit ini sudah menjadi persoalan lama yang tidak kunjung selesai.
Hasanuddin mengimbau masyarakat untuk semakin peduli terhadap kesehatan keluarga.
“Hadiah terbaik untuk anak adalah imunisasi dan pemberian ASI eksklusif. Dengan begitu, kita bisa menekan risiko TBC dan masalah gizi lainnya sejak dini,” imbuhnya.
Adapun berdasarkan data Tarikan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) per 14 Januari 2025, jumlah kasus TBC pada tahun 2024 terdata sebanyak 3.187 kasus, telah meningkat dibandingkan pada tahun 2023 yang berjumlah 2.790 kasus.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Sekdis Dinkes) Kota Serang, dr. Teja Ratri, menjelaskan penyakit TBC merupakan penyakit yang dapat menular disebabkan karena bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Pada dasarnya penyakit ini menyerang paru-paru, akan tetapi bisa menyebar pada organ lain dalam tubuh.
“TBC menjadi salah satu masalah utama kesehatan masyarakat karena tingginya angka kejadian, tingkat kematian, serta dampaknya terhadap produktivitas usia kerja,” ujar dr. Teja.
Berdasar pada data kasus yang terus meningkat, dr. Teja Ratri, memberitahu kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran TBC serta langsung memeriksakan diri jika telah mengalami gejala mulai dari batuk berkepanjangan, keringat malam yang berlebih, serta penurunan berat badan.
“TBC bisa dicegah dan disembuhkan dengan deteksi dini serta pengobatan yang tepat. Mari bersama-sama kita wujudkan Kota Serang bebas TBC!” katanya.
Editor: Siti Anisatusshalihah
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.