Kamis, November 13, 2025
BerandaRagamSyahdunya Zikir Maulid Berkipas Bambu di Lebak Selatan

Syahdunya Zikir Maulid Berkipas Bambu di Lebak Selatan

Saluran WhatsApp

Lebak, Bantentv.com – Suasana syahdu menyelimuti saat perayaan maulid Nabi SAW di Kampung Cikunting, Desa Cibungur, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, ketika ratusan warga dari berbagai kalangan usia, mulai anak-anak hingga orang tua, duduk berjejer sembari melantunkan zikir dari Kitab Al-Barzanji.

Masyarakat di perkampungan Lebak Selatan ini memiliki tradisi unik yang masih terjaga dan dilestarikan hingga kini, yaitu zikir maulid menggunakan kipas dari anyaman bambu.

“Menurut sejarah sesepuh, tradisi zikir mulud di wilayah Cigemblong tepatnya di Kampung Cikunting, sekitar tahun 1955 tradisi ini sudah turun temurun,” ujar Ahmad warga setempat.

Zikir ini merupakan tradisi warisan leluhur yang selalu dilakukan setiap tahunnya pada perayaan maulid nabi di wilayah Lebak. Tradisi ini pun tetap terus dilestarikan sampai sekarang.

Di tangan mereka tergenggam kipas anyaman bambu yang terus diayunkan, menciptakan harmonisasi antara doa, Gerakan, dan semilir angin. Seakan setiap hembusan kipas membawa harapan serta doa kepada Allah SWT.

Salah satu warga Ahmad menjelaskan, zikir tersebut bukan sekadar pelengkap. Kipas bambu yang digunakan memiliki filosofi mendalam.

Menurutnya, kipas menjadi simbol pengingat kewajiban utama umat Islam, yaitu salat, puasa, dan mengaji, sekaligus melambangkan kerendahan hati dalam mengharap ridha Allah SWT.

“Menurut para sesepuh ada maknanya dibalik kipas ini, yaitu salat, puasa, dan mengaji,” ungkap Ahmad.

Sementara menurut salah seorang tokoh masyarakat lainnya Ace mengungkapkan bahwa tradisi ini kini kian langka. Dirinya menyebutkan bahwa dahulu zikir kipas bambu digelar di delapan kampung yaitu Kampung Cikunting dan Kampung Cilangkahan, dengan jadwal pelaksanaan bergiliran setiap tahunnya.

“Ya ini sudah dari sananya udah secara turun temurun, sekarang acaranya digilir seperti sekarang muludan, tahun depan diganti sama pengajian,” tutur Ace.

Bagi warga Lebak, zikir dengan kipas bambu bukan semata ritual tahunan. tetapi adalah identitas budaya, ruang silaturahmi dan bukti cinta mereka kepada Nabi Muhammad SAW. Di tengah perubahan zaman, tradisi ini menjadi pengingat bahwa modernisasi boleh datang, tapi kearifan lokal harus tetap dijaga.

Editor : Erina Faiha

TERKAIT
- Advertisment -