Senin, September 8, 2025
BerandaGaya HidupAwal Perjuangan Pendiri BreadTalk, Antara Gagal Bisnis dan Bangkit Lagi

Awal Perjuangan Pendiri BreadTalk, Antara Gagal Bisnis dan Bangkit Lagi

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – BreadTalk yang kini mendunia tidak lahir begitu saja. Di balik merek besar ini, ada sosok George Quek, pria asal Singapura yang memulai hidup dari keluarga sederhana.

Ayahnya seorang petani sayur yang kemudian menjadi pelaut, sedangkan ibunya ibu rumah tangga. Quek kecil dikenal pemalu dan kurang cocok dengan sistem sekolah yang kaku.

Namun, bakat seninya menonjol sejak dini. Ia kerap menjuarai kompetisi seni hingga akhirnya melanjutkan pendidikan di Singapore Art Academy.

Untuk membiayai sekolah, Quek bekerja sebagai teknisi listrik. Di usia 20 tahun, ia menjalani wajib militer selama lima tahun, dengan pangkat terakhir sersan mayor. Setelah itu, hidupnya memasuki babak baru.

Awal Perjalanan Bisnis

Quek sempat merantau ke Hong Kong dan bekerja di toko kerajinan di Parklane Shopping Mall. Di sinilah ia bertemu Katherine Lee, supervisornya yang kemudian menjadi istrinya.

Pada 1982, Quek pindah ke Taiwan untuk melanjutkan pendidikan seni. Namun, pikirannya tertuju pada manisan tradisional bernama kumis naga.

Bersama Katherine, ia membuka kios permen kumis naga di Taipei dengan modal pinjaman dari ayahnya.

Bisnis kecil itu tumbuh pesat. Dari satu kios, mereka berkembang hingga lima cabang dengan omzet mencapai US$240.000 per bulan.

Coba Peruntungan Baru

Tidak puas hanya dengan permen, Quek mencoba bisnis kuliner lain: kedai mie babi cincang khas Singapura.

Dengan modal US$100.000, ia membuka kedai bernama Singa. Sayangnya, bisnis itu gagal hanya dalam tiga bulan.

Namun, Quek tidak menyerah. Ia mengubah strategi, menggandeng koki berpengalaman, dan menambah menu seperti sate, nasi ayam Hainan, hingga mie udang.

Keputusan itu berbuah manis. Kedai Singa sukses membuka 21 cabang. Selain itu, Quek juga sempat membuka bisnis es krim dengan tiga cabang yang cukup berhasil.

Bersambung ke artikel selanjutnya: Bagaimana George Quek akhirnya mendirikan BreadTalk dan membawa bisnisnya ke pasar global.

Editor: AF Setiawan

TERKAIT
- Advertisment -