Bantentv.com – Siapa sangka, brand fashion besar dunia yang kita kenal hingga saat ini, Giorgio Armani dulunya adalah pramuniaga?
Lahir pada 11 Juli 1934 di Piacenza, Italia, sang maestro fashion, Giorgio Armani telah menciptakan pengaruh besar di dunia fashion yang sulit ditandingi. Armani tumbuh di tengah masa-masa sulit Perang Dunia II.
Meski hidup di masa sulit Perang Dunia II, namun semangatnya untuk menciptakan sesuatu yang indah tidak pernah padam.
Terinspirasi oleh bintang-bintang Hollywood yang ia lihat di bioskop di Milan, ia mulai memupuk kecintaannya pada keindahan, yang kemudian membawanya ke dunia fashion.
Kariernya dimulai sejak sang desainer Hollywood menunjukkan ketertarikannya pada anatomi manusia, bahkan sempat menempuh pendidikan di sekolah kedokteran, sebelum akhirnya menemukan jalan hidupnya menjadi seorang desainer.
Sempat menempuh pendidikan kedokteran, Armani kemudian berpindah haluan ke dunia fashion. Dimulai saat ia bekerja di department store La Rinascente di Milan, sebagai penata etalase.
Baca Juga: Giorgio Armani Tutup Usia 91 Tahun, Dunia Mode Berduka
Tak lama kemudian, ia bergabung dengan Nino Cerruti sebagai desainer, yang semakin mematangkan langkahnya untuk merambah dunia desain busana.
Perjalanan kariernya tersebut mengantarkannya untuk mendirikan Giorgio Armani S.p.A. Pada tahun 1975, bersama rekan bisnisnya, Sergio Galeotti. Armani dan temannya kemudian merilis koleksi pakaian pria yang langsung mencuri perhatian dunia.
Koleksi wanita dari sang desainer Italia juga mendapat sambutan luar biasa, karena menghadirkan gaya yang segar dan berbeda dengan palet warna yang netral dan potongan yang lebih natural.
Visi Giorgio Armani dalam desain yang ia buat adalah menyingkirkan kesan berlebihan dalam pakaian, mempersembahkan sesuatu yang lebih sederhana namun tetap elegan.
Berkat ketekunan dan kecintaannya pada dunia fashion, ia berhasil masuk dalam dunia fashion Hollywood pada tahun 1980-an. Kala itu rancangannya mulai dikenakan oleh para bintang Hollywood seperti Richard Gere dalam film American Gigolo dan Don Johnson dalam serial Miami Vice.
Dengan cepat, busana rancangannya menjadi simbol kesuksesan di kalangan profesional dan selebriti, bahkan rancangannya menjadi pilihan utama di red carpet. Tidak hanya berhasil menciptakan pakaian, tetapi juga membangun citra eksklusif dan elegan yang mengubah cara dunia memandang fashion.
Tantangan Bisnis Sang Maestro Fashion
Perjalanan sang desainer tidak serta merta berjalan mulus, kariernya juga diwarnai dengan kisah penuh tantangan. Mulai dari saat ia kehilangan teman sekaligus mitra bisnisnya, Sergio Galeotti, pada tahun 1985. Saat itu banyak yang meragukan kelanjutan bisnisnya.
Namun, Armani menunjukkan bahwa ia tidak hanya berbakat sebagai seorang desainer tetapi juga memiliki keahlian sebagai seorang eksekutif. Di tengah kesedihannya itu, ia terus mengembangkan bisnisnya dan memperluas kerajaannya.
Terbukti seiring berjalannya waktu, Armani terus memperluas bisnisnya. Pada tahun 1989, ia membuka restoran pertamanya yang menandai ekspansinya ke dunia kuliner. Selain itu, ia memperluas ‘kerajaannya’ dengan mengakuisisi produsen pakaian Simint S.p.A. serta berinvestasi di berbagai bisnis lainnya.
Meski sempat dihadapkan dengan masalah hukum terkait tuduhan suap terhadap petugas pajak Italia pada akhir 1980-an, namun Armani berhasil mempertahankan momentum bisnisnya. Ia pun hanya menerima hukuman percobaan pada tahun 1996, yang menunjukkan ketangguhannya menghadapi tantangan di dunia bisnis.
Pada akhir 1990-an, jaringan toko Armani telah berkembang menjadi lebih dari 200 cabang di seluruh dunia.
Bisnisnya juga terus berinovasi dan merambah ke pasar peralatan rumah tangga serta penerbitan buku.
Di tahun 2005, Armani meluncurkan lini adibusana pertamanya, sebuah langkah ambisius yang diambil karena kecintaannya pada tantangan dalam dunia fashion.
Membuktikan diri sebagai pebisnis, bisnis Armani tidak hanya berputar pada dunia fashion saja, sang CEO Armani juga menjelajah ke dunia kuliner dan perhotelan.
Tak tanggung-tanggung, pada tahun 2010 dirinya membuka hotel mewah pertama di Dubai, diikuti oleh hotel lain di Milan.
Dengan melejitnya bisnis yang ia kembangkan, hingga kini, Giorgio Armani berhasil membuat berbagai produk yang mencakup make up, penerbitan buku, peralatan rumah tangga, hingga hotel.
Inilah yang menjadikan nama Armani tidak hanya sekadar identik dengan pakaian, tetapi juga dengan gaya hidup dan kemewahan.
Dengan berbagai bakat yang ia miliki, Giorgio Armani bukan sekadar desainer, ia adalah sebuah legenda hidup yang telah meninggalkan jejak mendalam di dunia fashion global.
Dari setiap langkah yang ia ambil, sang bintang desainer ini selalu berhasil menciptakan karya-karya yang tak lekang oleh waktu, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon fashion paling berpengaruh sepanjang masa.
Hingga kini, nama Giorgio Armani dikenal sebagai salah satu merek fashion dunia kelas atas, yang dicintai dan mendapat tempat di hati para penggemarnya.
Berikut profil Giorgio Armani:
Keluarga
Orang tua: Ugo Armani & Maria Raimondi
Saudara: Rosanna Armani & Sergio Armani
Karier
– Penata etalase di La Rinascent
– Desainer di Nino Cerruti
– Mendirikan Giorgio Armani S.p.A.
– Kolaborasi dengan Gruppo Finanzario Tessile (GFT)
– Kemitraan dengan L’Oréal untuk Armani
– Desainer kostum film “American Gigolo”, “Miami Vice”
– Desainer sukses asal Italia
– Memiliki brand kosmetik, perabotan rumah, dan aksesori.
Editor : Erina Faiha