Bantentv.com – Kita lebih sering mengenal penyakit jasmani atau yang nyata di tubuh kita. Namun, tenyata ada penyakit lain yang datangnya atau ditimbulkan dari hati dan penglihatan.
Tidak hanya penyakit secara fisik maupun non fisik, akan tetapi juga bisa penyakit yang menghantui yang dapat menyebabkan penurunan kondisi tubuh.
Bahkan, sampai sulit untuk disembuhkan, sehingga penderitanya menjadi terbatas dalam menjalani aktivitas. Itulah yang bisa disebut penyakit ain.
Penyakit yang tidak kasat mata ini terkadang agak sulit disembuhkan bahkan sulit dipahami.
Terutama di dalam Islam, penyakit yang tidak kasat mata dikenal dengan istilah penyakit ain.
Dikutip dari berbagai sumber, penyakit ain adalah penyakit yang ditimbulkan dari pandangan mata yang berkaitan dengan perasaan hati yaitu perasaan iri dan dengki, atau bahkan bisa juga ditimbbulkan dari perasaan kagum yang berlebihan.
Di sisi lain, para ulama menyebut penyakit ain sebagai gangguan non-medis. Gangguan ini timbul karena pandangan kagum yang disertai iri hati.
Bahaya ain muncul pada orang yang dipandang. Karena itu, umat Islam dianjurkan berdzikir agar terhindar dari gangguan tersebut.
Dengan kata lain, saat memandang kelebihan orang lain, kita harus ingat semua itu atas kehendak Allah SWT.
Tanda-Tanda Seseorang Terkena Penyakit Ain
Dikutip dari akun Instagram @dr.zaidulakbar.resep, berikut tanda-tanda seseorang terkena penyakit ain:
- Rasa malas
- Kehilangan rambut
- Rasa lemah
- Kehilangan selera makan
- Menyukai kesunyian
- Suka menyendiri
- Kesukaran dalam mengamalkan agama
- Mengalami keletihan yang teramat
- Mengalami sakit kepala
- Kehilangan ketumpuan
- Degupan jantung yang laju
- Menangis tanpa sebab
- Penyakit yang tidak dapat dijelaskan
Itu beberapa di antara tanda atau ciri jika seseorang mengalami penyakit ain. Maka tetaplah berlindung pada sang pencipta agar terhindar dari ain.
Doa berlindung dari penyakit ain
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِِ وَ هَامَّةِِ وَ مِنْ كُلِّ عَيْنِِ لامَّةِِ
“A’udzu bikalimātillāhit-tāmmāti min kulli syaithānin wa hāmmah wa min kulli ‘ainin lāmmah.”
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang telah sempurna dari godaan setan, binatang beracun dan dari pengaruh ‘ain yang buruk.” (HR. Bukhari dalam kitab Ahaditsul Anbiya’: 3120)
Editor: AF Setiawan