Pandeglang, Bantentv.com – Perpustakaan merupakan tolok ukur peradaban, tegas Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana saat mengunjungi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pandeglang, Selasa 19 Agustus 2025.
Legislator dari daerah pemilihan Banten I itu menegaskan komitmennya memperkuat literasi masyarakat dan pengelolaan arsip di daerah.
Dalam kunjungan resesnya, Bonnie menjelaskan kedatangannya ke Pandeglang sebagai tugas Komisi X DPR RI.
Komisi X sendiri bermitra dengan sektor pendidikan, kebudayaan, serta perpustakaan di tingkat nasional.
“Kami ingin menyerap aspirasi langsung dan memahami kendala literasi maupun arsip di Pandeglang,” ujar Bonnie Triyana.
Baca Juga: Wali Kota Cilegon Lakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perpustakaan Daerah
Ia menekankan pentingnya fasilitas perpustakaan yang layak bagi masyarakat. Baginya, perpustakaan mencerminkan tolok ukur peradaban sebuah daerah.
“Saya akan membawa persoalan perpustakaan Pandeglang ke tingkat nasional lewat rapat bersama Perpustakaan Nasional,” tegasnya.
Bonnie menambahkan, dukungan literasi tak sekadar pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan layanan agar masyarakat gemar membaca.
Ia berharap penguatan literasi dan arsip dapat berkontribusi pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Pandeglang dan Lebak.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Pandeglang, Neneng Nuraeni, menyambut baik kedatangan Bonnie Triyana.
Menurutnya, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menyampaikan aspirasi terkait penguatan literasi dan kearsipan di Pandeglang.
Baca Juga: Bonnie Triyana Minta Tangkap Dalang dan Pelaku Demo yang Sebabkan Tewasnya Satpol PP Lebak
“Salah satu kebutuhan mendesak adalah pembangunan gedung perpustakaan yang lebih representatif,” ungkap Neneng.
Ia menjelaskan, master plan sudah tersedia. Namun, Detail Engineering Design (DED) dan penataan halaman masih terkendala anggaran.
“Kami berharap pemerintah pusat menambah alokasi DAK untuk pembangunan, penyediaan buku, hingga perawatan gedung,” tambahnya.
Kunjungan tersebut diharapkan membawa angin segar bagi penguatan literasi dan pengelolaan arsip di Pandeglang.
Editor: Erina Faiha Qotrunnada