Bantentv.com – Kabar duka menyelimuti keluarga besar Nurlela pekerja migran Indonesia warga Kampung Cibungur Lebak, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Nurlela dikabarkan meninggal dunia di Suriah beberapa waktu lalu.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang selama ini menantikan kepulangannya.
Menurut informasi keluarga, Nurlela berangkat ke Suriah sekitar akhir Desember tahun 2024 lalu untuk bekerja. Namun, keberangkatannya dilakukan secara nonprosedural alias illegal, sehingga tidak tercatat dalam data resmi ketenagakerjaan.
Pihak keluarga baru menerima kabar meninggalnya Nurlela melalui pesan dari seseorang yang merupakan orang yang memberangkatkan almarhumah.
“Yang ngasih informasinya mereka (agency), bahwa ibu meninggal dunia,” kata Siti Robiah, anak almarhumah.
Robiah mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab kematian ibunya. Pihak agensi hanya menyebutkan sang ibu sakit, tanpa penjelasan detail. “Jenazah juga tidak bisa dipulangkan karena terkena virus,” ujarnya.
Baca Juga: Pekerja Migran Ilegal Asal Kabupaten Serang Masih Banyak Ditemukan
Anak almarhumah menceritakan, awal keberangkatan ibunya ke Timur Tengah dipengaruhi oleh ajakan seorang teman lama.
Teman tersebut diketahui berasal dari Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak. Menurut Haerul, ibunya dijanjikan pekerjaan dengan gaji besar dan fasilitas yang memadai.
“Ibu berangkat sudah tiga kali. Pertama ke Saudi, kedua ke Abu Dhabi, dan ketiga ini ke Suriah. Yang ketiga ini berangkatnya pada akhir Desember 2024, setelah beberapa bulan berangkat dan kerja disana ibu jatuh sakit hingga akhirnya meninggal dan dikuburkan di Suriah,” kata Haerul anak almarhumah.
Menurut mereka, keluarga tidak mengetahui proses keberangkatan ibunya secara detail.
Mereka hanya diberi tahu bahwa Nurlela berangkat melalui jalur cepat tanpa harus mengurus banyak dokumen.
Setelah beberapa bulan bekerja, komunikasi dengan Nurlela mulai berkurang.
Haerul mengatakan, ibunya jarang memberi kabar, dan hanya beberapakali menghubungi.
“Kami tidak pernah menyangka akan menerima kabar duka seperti ini,” ungkapnya.
Editor : Erina Faiha Qothrunnada