Rabu, Oktober 15, 2025
BerandaSiapa Pembuat Kelereng? Ini Sejarahnya!

Siapa Pembuat Kelereng? Ini Sejarahnya!

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Kelereng merupakan benda bulat yang sering dimainkan oleh anak-anak dan remaja. Permainan ini bahkan menjadi salah satu perlombaan di perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia setiap 17 Agustus.

Dalam sejarah, permainan kelereng sudah ada sejak abad ke-12, yang mana permainan ini pertama kali dimainkan di Perancis dengan nama Bille yang artinya sebagai bola-bola kecil.

Tetapi jauh mundur ke belakang ternyata keberadaan kereleng ini sudah ada pada peradaban Mesir kuno, tepatnya pada tahun 3000 SM.

Pada masa itu, kereleng terbuat dari tanah liat, pualam, atau kaca dan digunakan dalam permainan anak-anak.

Kelereng memiliki ukuran yang bervariasi, tetapi biasanya berdiameter sekitar ½ inci atau 1,25 centimeter. Namun ada juga yang berukuran tiga kali lipat dari kelereng biasa.

Kelereng yang terbuat dari tanah liat telah ditemukan di reruntuhan prasejarah di barat daya Amerika Serikat, dan ada pula di reruntuhan kuno di Meksiko. Bahkan sejarawan berpikir, bola kelereng dibuat oleh suku Aztec untuk bermain.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional Anak : Cocok untuk Mengisi Liburan

Di daratan Asia, kelereng ditemukan oleh para arkeolog yang digali di dekat Mohenjo Daro India.

Sementara pada masa Romawi permainan ini bagian dari festival Saturnalia, yang merupakan perayaan menjelang Natal.

Pada masa itu, orang saling memberikan sekantung biji-bijian yang digunakan sebagai kelereng sebagai tanda persahabatan.

Kemudian, di masa ini juga kelereng merupakan permainan yang popular di kalangan anak Romawi. Bahkan, kaisar Romawi pertama, Caesar Augustus turut turun dari tandunya untuk bergabung dengan anak-anak jalanan untuk bermain kelereng.

Di Indonesia, permainan ini mempunyai berbagai macam nama disetiap daerah di Indonesia, seperti di Jawa menamakan kelereng dengan sebutan ‘Neker’, orang Betawi menyebutnya ‘Gundu, di Sunda ‘Kaleci’, di Banjar ‘Kleker’ dan di Palembang, Sumsel menyebutnya ‘ekar’.

Seiring berkembangan zaman, permainan ini sudah jarang dimainkan karena anak-anak saat ini banyak yang memilih untuk bermain gadget dibandingkan bermain permainan tradisional seperti kelereng ini.

Kini, permainan ini tak hanya dimainkan  di lapangan seperti biasanya, di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia permainan ini juga turut dimainkan untuk meramaikan.

Tetapi, di perayaan HUT RI pada 17 Agustus, kelereng ditaruh di sendok kemudian seseorang itu harus mengigit ujung sendok agar tidak jatuh sampai ke garis finish.

Jika biasanya, permainan kereleng tidak membutuhkan peralatan khusus, hanya memerlukan lapangan kosong sebagai arena dan kapur atau tongkat untuk membuat garis permainan.

Adapun peraturan mainnya, masing-masing daerah memiliki peraturan yang berbeda dalam memaikannya.

Editor : Erina Faiha Qothrunnada

TERKAIT
- Advertisment -