Bantentv.com – Tata krama di meja makan tak hanya tercermin dari cara menyantap hidangan atau berpakaian rapi, tetapi juga dari hal sederhana seperti bagaimana seseorang memanggil pelayan di restoran.
Percaya atau tidak, cara kita memanggil pelayan atau waiters mencerminkan tingkat pemahaman terhadap etika sosial, sekalipun kita adalah tamu undangan atau tamu terhormat dalam sebuah acara.
Lantas, bagaimana cara yang elegan dan beretika dalam memanggil pelayan?
Dalam acara resmi atau jamuan formal, pelayan biasanya sudah stand by di sekitar ruangan atau meja.
Dalam kondisi ini, tidak perlu bersuara keras apalagi memanggil dengan nada tinggi. Cukup lakukan kontak mata, berikan anggukan kepala dengan senyuman.
Jika tidak juga diperhatikan, kita boleh mengangkat tangan, dan batasnya ujung jari cukup sejajar dengan telinga atau tidak melebihi tinggi kepala, bukan seperti ingin menjawab soal di kelas.
Berbeda halnya jika Anda berada di restoran dengan suasana yang lebih santai atau kasual, di mana pelayan tidak selalu berada dekat meja.
Dalam situasi ini, sah-sah saja untuk sedikit bersuara sambil mengangkat tangan setinggi kepala guna menarik perhatian pelayan terdekat atau yang sedang lewat.
Namun ada satu catatan penting yang wajib diingat, jangan pernah memanggil pelayan dengan menjentikkan jari. Selain tidak sopan, hal ini dianggap merendahkan martabat orang lain.
Dengan memahami dan menerapkan etika sederhana ini, kita tidak hanya menunjukkan rasa hormat kepada para pekerja layanan, tetapi juga mencerminkan kelas dan kepribadian yang berbudaya. Ingat, sopan itu bukan soal posisi, tapi soal sikap.
Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.