Bantentv.com – Duka di balik pesta rakyat pernikahan anak Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyisakan luka mendalam bagi warga Garut. Tiga orang meninggal dunia dalam insiden yang terjadi saat ribuan massa memadati Lapangan Otto Iskandar Dinata, Jumat 18 Juli 2025.
Oleh karenanya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan permintaan maaf dan menyatakan siap bertanggung jawab atas insiden kerumunan saat pesta rakyat dalam rangka pernikahan anaknya, yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia, termasuk seorang anggota polisi.
Pernyataan itu disampaikan melalui akun Instagram resmi KDM pada Jumat, 18 Juli 2025, usai kabar duka menyebar di Garut.
Pesta rakyat digelar di Lapangan Otto Iskandar Dinata dan Pendopo Garut untuk pernikahan putra Dedi Mulyadi.
“Saya menyampaikan permohonan maaf dan rasa duka cita yang mendalam. Semoga almarhum dan almarhumah diterima iman Islamnya, diampuni segala dosanya, dan ditempatkan di tempat yang mulia di sisi Allah SWT,” ujar KDM.
Baca juga: Polda Jabar Selidiki Tragedi Pernikahan Anak Dedi Mulyadi: Tiga Orang Tewas dalam Kerumunan
Sebagai bentuk empati dan tanggung jawab moral, KDM menyatakan telah menyerahkan uang duka masing-masing sebesar Rp150 juta kepada keluarga korban.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, kami menyampaikan uang duka kepada setiap warga, masing-masing Rp150 juta. Ini bentuk empati dari kami atas nama kedua mempelai,” ungkapnya.
Tiga korban meninggal dunia di lokasi kejadian, yaitu Vania Aprilia (8), warga Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota; Dewi Jubaeda (61); dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39), anggota Polres Garut yang saat itu sedang bertugas.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki kemungkinan unsur kelalaian dalam acara yang melibatkan ribuan massa tersebut.