Bantentv.com – Di tengah dominasi kuliner cepat saji dan makanan instan, kekayaan rasa dari dapur tradisional kerap terabaikan. Padahal, justru dari makanan rumahan sederhana, identitas lokal dan semangat ketahanan pangan bisa terus hidup.
Salah satunya hadir dari Kota Cilegon yakni Sayur Kapasan, sajian khas yang menggunakan bahan utama lompong, batang muda dari tanaman talas yang tumbuh liar di sekitar pekarangan warga.
Dimasak dengan santan dan dipadukan dengan ikan teri goreng serta petai segar, hidangan ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam sekitar.
Ibu-ibu kampung di Cilegon telah lama mewariskan resep ini, menjadikan dapur sebagai ruang ketahanan, bukan sekadar tempat memasak. Yuk! Coba resepnya di rumah.
Resep Sayur Kapasan Lompong Teri Petai Khas Cilegon
Bahan-bahan:
- 2 ikat batang muda talas (lompong), iris serong tipis, rendam air garam 10 menit lalu bilas
- 100 gr teri Medan, cuci bersih, goreng sebentar
- 5 papan petai, kupas dan belah dua
- 5 butir bawang merah, iris tipis
- 3 siung bawang putih, iris tipis
- 5 buah cabai merah keriting, iris serong
- 7 buah cabai rawit merah (biarkan utuh atau iris sesuai selera)
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, geprek
- 1 sdt terasi bakar (opsional, untuk aroma lebih kuat)
- 500 ml santan sedang (dari ½ butir kelapa)
- Garam, gula, dan kaldu jamur secukupnya
- Minyak untuk menumis
Langkah Memasak:
- Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih, cabai, daun salam, dan lengkuas hingga harum.
- Tambahkan terasi (jika digunakan), aduk rata.
- Masukkan petai dan irisan lompong, tumis hingga mulai layu.
- Tuang santan, masak dengan api sedang sambil terus diaduk agar santan tidak pecah.
- Masukkan teri goreng, beri garam, gula, dan kaldu jamur secukupnya.
- Masak hingga lompong benar-benar empuk dan kuah mengental. Koreksi rasa.
- Angkat dan sajikan hangat bersama nasi putih.
Tips Sukses:
- Gunakan lompong yang benar-benar muda agar tidak menyebabkan rasa gatal.
- Tambahkan tempe semangit untuk rasa lebih otentik.
- Ingin versi kuah segar? Tambahkan sedikit air dan asam jawa.
Dengan cita rasa gurih, pedas, dan aroma khas yang menggoda, Sayur Kapasan bukan hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengajak kita menghargai kekayaan kuliner lokal.
Mari lestarikan masakan tradisional seperti ini agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. Selamat mencoba dan rasakan sendiri kelezatannya!
Editor: Erina Faiha Qotrunnada