Serang, Bantentv.com – Keluarga pelaku penganiayaan menggunakan pacul yang terjadi di Desa Cirangkong, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, mengutarakan harapan agar pelaku yang diduga sebagai Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dapat segera memperoleh pengobatan yang layak.
Insiden tersebut terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025 dan menyebabkan satu korban jiwa, yang dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 19 Juni 2025.
Saat ini, pelaku berinisial S masih berada dalam tahanan di Rutan Mapolsek Petir sambil menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan.
Dugaan bahwa S merupakan ODGJ diperkuat oleh keterangan dari adiknya, Tohaawi, yang menyebut bahwa gangguan kejiwaan kakaknya mulai muncul setelah kehilangan istri dan anak dalam peristiwa tragis beberapa waktu lalu.
Baca juga: Warga Sepatan Timur Dipacul Tetangga, Pelaku Diduga ODGJ
Setelah kejadian tersebut, S kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Petir dari tempat tinggal sebelumnya di Tangerang.
Menurut keterangan Tohawi, sebelum insiden penganiayaan yang berujung kematian, S sudah beberapa kali menunjukkan perilaku agresif terhadap warga sekitar.
Ia pernah melakukan penganiayaan ringan dan melempari mushola serta rumah warga, hingga mengakibatkan kaca jendela pecah.
Perilaku tersebut semakin menguatkan dugaan bahwa S memang mengalami gangguan jiwa serius yang memerlukan penanganan medis.
“Saya berharap ada bantuan untuk merehabilitasi dia, dari pemerintah, khususnya Dinsos,” kata Tohawi. Ia mengaku telah berusaha membawa kakaknya berobat, namun terkendala biaya dan belum adanya dukungan konkret dari pihak berwenang.
Pihak keluarga berharap pemerintah, khususnya Dinas Sosial, dapat turun tangan dalam menangani kasus ini agar pelaku yang diduga ODGJ mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan medis.
Mereka menekankan bahwa penanganan yang tepat bukan hanya akan membantu pemulihan S, tetapi juga mencegah kemungkinan munculnya korban baru di masa mendatang.
Masyarakat setempat turut menyuarakan kekhawatiran mereka apabila pelaku nantinya dibebaskan karena terbukti ODGJ. Warga menginginkan adanya kepastian bahwa pelaku tidak kembali menimbulkan keresahan atau bahaya di lingkungan sekitar.
Siti Anisatusshalihah