Sabtu, Juni 21, 2025
BerandaBeritaAnak Disabilitas di Kota Cilegon Ditolak Sekolah

Anak Disabilitas di Kota Cilegon Ditolak Sekolah

Cilegon, Bantentv.com – Muhammad Zaini, bocah berusia sembilan tahun warga Kota Cilegon, yang memiliki keterbatasan fisik. Sehari-hari, Zaini hanya bisa bermain serta membantu ayahnya, di saat anak-anak lain asyik belajar di sekolah tingkat dasar.

Menurut ayahnya yang sama-sama memiliki keterbatasan fisik, Asep Koesnadi mengatakan, ia pernah mendaftarkan anaknya ke beberapa sekolah dua tahun lalu, namun karena kondisinya yang istimewa, banyak sekolah yang enggan menerima anaknya belajar di lembaga pendidikan tersebut.

Bahkan, ada salah satu sekolah dasar berstatus negeri yang secara terang-terangan menolak anak tersebut sehingga membuat ayahnya merasa sakit hati. Padahal, Pemerintah Kota Cilegon telah mewajibkan pihak sekolah untuk menerima anak disabilitas agar bisa belajar dengan layak dan setara dengan anak-anak lainnya. Pasalnya, semua sekolah di Kota Cilegon harus bersifat inklusif.

“Saya sudah daftar ke sana-sini, tapi ditolak. Ada satu sekolah negeri yang secara terang-terangan menolak dengan alasan yang menyakitkan, padahal sekolah lain menolak dengan cara halus,” ujar Asep dengan nada kecewa.

Baca juga : Pemerintah DKI Jakarta Sediakan Lima Bus Khusus Penyandang Disabilitas

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dindikbud Kota Cilegon, Hani Anita Susila menyampaikan, hal ini seharusnya tidak terjadi di wilayah Kota Cilegon.  Pasalnya, pendidikan yang layak merupakan kewajiban dasar yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat terlebih anak disabilitas.

“Di tahun ajaran 2025-2026, setiap SD diwajibkan menerima minimal satu hingga dua siswa berkebutuhan khusus per kelas. Pendidikan layak adalah hak dasar yang harus diakses semua lapisan masyarakat,” kata Heni.

Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, anak dan ayah yang memiliki keistimewaan fisik tersebut hanya mengandalkan bantuan dari para tetangga dan jamaah masjid, karena keterbatasan yang dialaminya, ayah dari Muhammad Zaini yang berprofesi sebagai tukang servis alat-alat elektronik keliling ini hanya bisa berharap anaknya bisa mengenyam pendidikan yang layak seperti anak-anak lainnya.

 

Erina Faiha Qothrunnada

TERKAIT