Minggu, Oktober 5, 2025
BerandaUncategorizedPeneliti BRIN Temukan Tanda Kehidupan Harimau Jawa di Sukabumi

Peneliti BRIN Temukan Tanda Kehidupan Harimau Jawa di Sukabumi

Saluran WhatsApp

Caption : Peneliti BRIN Temukan Tanda Kehidupan Harimau Jawa di Sukabumi (sumber foto : linggaupos.disway)

Baru-baru ini beredar berita bahwa Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan tanda-tanda kehidupan harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica. Dimana harimau jenis tersebut sudah dinyatakan punah.

Dilansir dari cnnindonesia seorang peneliti Pusat Roset Biosistematikan dan Evolusi BRIM, Wirdateti mengungkapkan temuan ini muncul dari sehelai rambut yang diduga milik harimau Jawa yang ditemukan di pagar pembatas kebun warga di Desa Cipeundeuy, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019,” kata Wirdateti.

Selain rambut Wirdateti dan kawan-kawan pun menemukan bekas cakaran yang mirip harimau yang semakin menguatkan timnya melakukan penelitian ditempat yang sama.

Wirdateti menjelaskan, saat identifikasi awal, ia dan tim melakukan studi perbandingan sampel rambut harimau yang ditemukan di Sukabumi Selatan dengan spesimen harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB). Kemudian beberapa subspesies sampel harimau lain, yaitu harimau bengal, amur, dan sumatera, serta macan tutul jawa.

“Hasil perbandingan antara sampel rambut harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06 persen dengan harimau sumatera, dan 96,87 persen dengan harimau benggala. Sedangkan spesimen harimau jawa koleksi MZB memiliki 98,23 persen kemiripan dengan harimau sumatera,” jelas dia.

Hasil studi pohon filogenetik juga menunjukkan sampel rambut harimau Sukabumi dan spesimen harimau koleksi MZB berada pada kelompok yang sama, tapi terpisah dari kelompok subspesies harimau lainnya.

Harimau jawa sebelumnya dinyatakan punah sejak tahun 1980-an dan masuk dalam daftar merah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Hewan ini terakhir kali terlihat di Meru Betiri Taman Nasional, Jawa Timur pada 1976.

Hasil penelitian Teti dan kawan-kawan boleh saja menunjukkan tanda-tanda kehidupan harimau jawa. Namun demikian, menurut peneliti, untuk menjawab apakah harimau jawa masih ada di alam liar atau tidak perlu studi genetik dan lapangan lebih lanjut.

Temuan Wirdateti dan kawan-kawan itu sudah dipublikasikan dalam jurnal Onyx terbitan Cambridge Universit Press berjudul “Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extent? DNA analysis of a recent hair sample” yang terbit 21 Maret 2024. (erina).

 

 

TERKAIT
- Advertisment -