Jumat, Agustus 22, 2025
BerandaBeritaNasionalAngka Pernikahan di Indonesia Terus Mengalami Penurunan 

Angka Pernikahan di Indonesia Terus Mengalami Penurunan 

Bantentv.com – Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, angka perkawinan di Indonesia terus mengalami penurunan. Data dari Statistik Indonesia 2024 menunjukkan penurunan paling drastis terjadi dalam tiga tahun terakhir, dengan penurunan sebanyak 2 juta perkawinan dari tahun 2021 hingga 2023.

Penurunan ini terjadi hampir di semua daerah di Indonesia. Contohnya, DKI Jakarta mengalami penurunan nyaris 4 ribu perkawinan, sementara di Jawa Barat penurunan mencapai hingga 29 ribu perkawinan.

Provinsi-provinsi padat penduduk seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mengalami penurunan signifikan, masing-masing sebesar 21 ribu dan 13 ribu perkawinan.

Meskipun demikian, beberapa provinsi mencatat peningkatan angka perkawinan dalam tiga tahun terakhir. Salah satunya adalah Bali, yang mengalami peningkatan dari 2.912 perkawinan pada tahun 2021 menjadi 3.056 perkawinan pada tahun 2023.

Secara keseluruhan, penurunan angka perkawinan paling drastis terjadi pada rentang tahun 2022 hingga 2023. Data dari laporan Statistik Indonesia 2022 dan 2021 juga menunjukkan tren penurunan angka perkawinan dalam enam tahun terakhir.

Berikut adalah angka perkawinan di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terakhir:

– Tahun 2018: 2.016.171

– Tahun 2019: 1.968.878

– Tahun 2020: 1.792.548

– Tahun 2021: 1.742.049

– Tahun 2022: 1.705.348

– Tahun 2023: 1.577.255

Selain itu, laporan Statistik Indonesia 2024 juga menyoroti angka perceraian di Indonesia selama tiga tahun terakhir. Meskipun angka perceraian sempat meningkat pada tahun 2022, namun kembali menurun pada tahun 2023 meskipun tidak signifikan.

Berikut adalah angka perceraian di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir:

– Tahun 2021: 447.743

– Tahun 2022: 516.344

– Tahun 2023: 463.654

Perceraian dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, dan poligami. Perselisihan yang terus menerus menjadi penyebab perceraian terbesar, diikuti oleh alasan meninggalkan salah satu pihak dan kekerasan dalam rumah tangga.(red)

TERKAIT
- Advertisment -