Rabu, Juni 25, 2025
BerandaReligiHaji Termuda Indonesia, Alya Belajar Makna Ibadah dari Orang Tua

Haji Termuda Indonesia, Alya Belajar Makna Ibadah dari Orang Tua

Bantentv.com – Berhaji di usia muda bukan hal biasa. Namun bagi Alya Laily Afifah, haji termuda Indonesia tahun ini, bukan hanya pencapaian pribadi. Ini adalah buah dari mimpi panjang yang tumbuh bersama keluarganya sejak ia kecil.

Ia tak sendiri. Alya yang berusia 19 tahun itu berangkat bersama kedua orang tuanya Aep Ahmad Sayuti dan Neng Nurjannah, istri serta sang kakak Nasywa Raudhatul Azka (21), sebagai bagian dari Kloter 7 Embarkasi Kertajati.

Bagi Alya sendiri, perjalanan ke Tanah Suci ini penuh makna. Ia mengaku bersyukur bisa menjalankan ibadah di usia muda dan dibimbing langsung oleh orang tuanya.

“Senangnya bisa ke sini bareng-bareng. Bisa belajar banyak dari orang tua. Tapi sedih juga karena adik-adik belum bisa ikut,” ucapnya.

Sebelum keberangkatan, Alya dibimbing intensif untuk memahami rukun haji, hafalan doa-doa, hingga tata cara ibadah. Ia juga terus diingatkan bahwa haji bukan perjalanan biasa.

“Orang tua saya selalu ingatkan kalau ke sini itu bukan cuma jalan-jalan, tapi harus serius untuk ibadah,” katanya.

Alya berharap sepulang dari Tanah Suci, ia bisa menjadi pribadi yang lebih matang secara rohani dan menjadi contoh baik bagi adik-adiknya di rumah.

“Saya ingin jadi anak yang lebih baik, lebih saleha, dan bisa banggakan orang tua,” ucapnya.

Baca juga: 8 Jemaah Haji Indonesia Berusia di Atas 100 Tahun: Bukti Semangat Ibadah Tak Kenal Usia!

Rencana Aep Selanjutnya: Berhaji Bersama Anak-Anak yang Lain

Dari kiri: Aep Ahmad Sayuti, Nasywa Raudhatul Azka, Alya Laily Afifah, dan Neng Nurjannah.
Dari kiri: Aep Ahmad Sayuti, Nasywa Raudhatul Azka, Alya Laily Afifah, dan Neng Nurjannah.

Aep Ahmad Sayuti, jemaah asal Bandung Selatan mengungkapkan, ini bukan sekadar perjalanan ibadah, tetapi juga penggenapan harapan yang ia doakan sejak tahun 2000.

“Saya sudah niat, ingin anak saya bisa berhaji sebelum menikah. Karena ibadah haji itu ibadah fisik, lebih baik dilakukan saat masih muda dan kuat,” ungkapnya.

Keinginan itu bukan tanpa rintangan. Jadwal keberangkatan Aep sempat tertunda pada 2022 karena pandemi.

Ia pun menyusun strategi agar bisa berhaji bersama istri dan dua putrinya sekaligus. Alya saat itu masih berusia 18 tahun, sempat hampir tidak lolos secara administratif. Namun akhirnya, keberangkatan mereka sekeluarga bisa terwujud di tahun 2025.

“Alhamdulillah, Allah kasih jalan. Rasanya luar biasa bisa berhaji bersama keluarga. Ini bukan sekadar ibadah, tapi momen berharga seumur hidup,” tutur Aep haru.

Kini, Aep tengah menyiapkan rencana agar anak-anak yang masih mondok di pesantren, termasuk si bungsu yang masih duduk di kelas 4 SD, bisa menyusul berhaji di masa depan.

TERKAIT