Bantentv.com – Dalam momen pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di Ruang Balai Senat UGM pada Minggu, 18 Februari 2024, Profesor Sarjiya dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada adiknya yang terpaksa putus sekolah agar dirinya bisa melanjutkan pendidikan.
“Saya secara khusus memohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan,” ungkap Profesor Sarjiya dengan penuh haru dalam pidatonya.
Profesor Sarjiya, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Laboratorium Teknik Tenaga Listrik Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT-UGM, membagikan pengalaman pribadinya dalam momen penting tersebut. Meskipun meraih sukses sebagai seorang akademisi, beliau tidak lupa akan perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan.
Terlahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulon Progo, Profesor Sarjiya menceritakan bahwa ayahnya hanya seorang buruh tobong labor atau pengrajin gamping, sementara ibunya berjualan gula jawa keliling di kawasan Yogyakarta.
Usai menyampaikan pidato yang mengharukan, Profesor Sarjiya langsung mendatangi ibunya dengan penuh rasa syukur. Dengan sujud dan pelukan erat, beliau bersalaman dengan keempat saudari perempuannya. Namun, sayangnya sang ayah tidak bisa hadir dalam momen pengukuhan tersebut karena telah berpulang.
“Matur nuwun Bu,” ucapnya terbata-bata sambil menahan tangis.(adel/red)
 menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada adiknya yang terpaksa putus sekolah.){kind=link}