Senin, Desember 9, 2024
BerandaPolitikNasionalMukarrohmah Seorang Ibu di Bangkalan Laporkan Nakes Bangkalan ke Polisi Terkait Kepala...

Mukarrohmah Seorang Ibu di Bangkalan Laporkan Nakes Bangkalan ke Polisi Terkait Kepala Bayi yang di Kandung Terputus

Bantentv.com – Seorang ibu di Bangkalan, Jawa Timur, Mukarrohmah melaporkan tenaga kesehatan di Pukesmas Kedungdung, Bangkalan, Jawa Timur ke polisi terkait kasus kepala bayi yang tertinggal di dalam rahim Mukarrohmah.

Kasus ini menjadi sorotan berbagai media hingga viral di media sosial. Peristiwa terjadi di Desa Panpajung, Modung, Bangkalan, Jawa Timur pada 4 Maret 2024.

Dilansir dari akun instagram @kompascom awal mula kejadian, berawal dari Mukarrohmah mendatangi Puskemas Kedungdung untuk melahirkan dan sudah pembukaan empat. Setelah menunggu beberapa jam pembukaan tersebut menambah menjadi pembukaan keenam dan Mukarrohmah meminta kepada pihak Puskesmas untuk melahirkan di rumah sakit. Tetapi, pihak Puskesmas menolak karena rumah sakit yang dirujuk tidak merespon, sehingga proses persalinan harus dilakukan di Puskesmas.

Mukarrohmah pun pasrah dan saat proses melahirkan kepala bayi yang dikandung terlepas saat proses persalinan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotibah menggungkapkan bayi yang dikandung Mukarrohmah dalam keadaan sungsang, dan sudah berusia 45 minggu dengan berat badan 1 kilogram dalam kondisi sudah meninggal di dalam kandungan selama 7 sampai 10 hari.

“Pasien datang ke Puskesmas dalam keadaan bayi yang dikandungnya sungsang dengan BB 1 kilogram atau 1000 gram dalam kondisi sudah meninggal. Bayi sudah meninggal antara 7 sampai 10 hari di dalam kandungan.” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan yang dikutip dari akun instagram @kompascom.

Menurutnya, berat bayi saat itu 1 kilogram karena tak mengalami perkembangan normal. Hal tersebut terjadi karena sang ibu mengalami keracunan kehamilan.

“Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dalam kandungan. Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu mengejan secara pelan, kepala tertinggal karena IUFD, tidak ada pengaruh lain,” jelasnya.

IUFD atau Intrauterine fetal death (IUFD) adalah kondisi kematian janin dalam kandungan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, menambahkan kejadian tersebut sudah disampaikan oleh pihak Puskesmas kepada keluarga Mukarrohmah bahwa bayi yang ada di kandungannya itu sudah tidak ada detak jantungnya.(erina/red)

TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

DIBAGIKAN

KOMENTAR