Bantentv.com – Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin, mengklaim bahwa Singapura telah membuat kesepakatan dengan Taylor Swift untuk tidak menggelar konser di negara-negara ASEAN lainnya. Dia menyebutkan bahwa Singapura menawarkan sejumlah uang agar Swift hanya mengadakan konser di sana.
Dilansir dari Bangkok Post, Srettha mengungkapkan pernyataannya ini dalam acara iBusiness Forum 2024 beberapa waktu lalu. Sebagai Perdana Menteri yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan, ia menyatakan bahwa Swift dan timnya mendapatkan USD 2-3 juta (sekitar Rp31-46 miliar) per konser sebagai imbalan atas eksklusivitas di Asia Tenggara.
Srettha sudah lama penasaran mengapa Taylor Swift hanya mengadakan konser di Singapura. Namun, ia akhirnya mendapatkan jawaban dari misteri tersebut ketika berbicara dengan promotor Anschutz Entertainment Group (AEG). “Jika saya mengetahui hal ini, saya akan membawa pertunjukan tersebut ke Thailand,” katanya dalam pidato utama di forum tersebut yang diselenggarakan di Queen Sirikit National Convention Centre (QSNCC) di Bangkok.
Sky News melaporkan bahwa Srettha menyebut pemerintah Singapura cerdik karena menyadari bahwa konser superstar dunia akan sangat berpengaruh pada perekonomian sebuah negara. Menurutnya, konser seperti itu akan menarik penonton konser asing ke negara tersebut dan mengeluarkan uang untuk memesan hotel, melakukan aktivitas wisata, dan menikmati makanan lokal.
“Pemerintah Singapura cerdik. Jika Taylor Swift datang ke Thailand, akan lebih murah untuk mengadakannya di sini, dan saya yakin dia akan mampu menarik lebih banyak sponsor dan wisatawan ke Thailand. Meskipun kami harus menyubsidi setidaknya 500 juta baht (sekitar Rp217 miliar), itu akan sangat bermanfaat,” jelasnya.
Hingga saat ini, pemerintah Singapura, AEG, dan pihak Taylor Swift belum memberikan tanggapan terkait pernyataan PM Thailand tersebut.
Taylor Swift dijadwalkan menggelar konser Eras Tour pada 2-9 Maret 2024 di National Stadium, Singapura. Negara tersebut menjadi satu-satunya negara ASEAN yang akan dikunjungi Swift dalam tur konser kali ini. Menurut The Independent Singapore, dampak ekonomi dari Eras Tour begitu besar, dengan peningkatan pendapatan yang signifikan bagi negara dan kota yang menjadi tujuan perhentian Swift.
Di Amerika Utara, tur ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan sebesar USD 2,2 miliar (sekitar Rp34 triliun). Valuasi ekonomi dari tur tersebut telah ditingkatkan menjadi USD 5 miliar (sekitar Rp78 triliun), atau lebih tinggi dari Produk Domestik Bruto 50 negara.