Bantentv.com – Wabah virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang saat ini merebak di China tengah menjadi perhatian serius di tingkat internasional. Perhatian tersebut tertuju karena virus HMPV menyebar dengan sangat cepat dan luas sehingga menyebabkan lonjakan kasus meningkat, khususnya di China bagian Utara.
HMPV merupakan virus RNA untai tunggal negatif yang menyerang saluran pernapasan. Biasanya menyebabkan gejala yang mirip degan flu. Virus ini sering menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, tetapi terkadang bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan bawah yang dapat memicu komplikasi serius seperti pneumonia, kambuhnya asma atau memperburuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Kelompok rentan terpapar virus ini yakni, bayi baru lahir dan anak anak berumur kurang dari 5 tahun, orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun, individu yang pernah transplantasi organ, penderita HIV, kanker atau gangguan autoimun, dan penderita asma pengguna steroid atau penyakit paru obstruktif kronis.
Virus ini bukanlah virus baru. Akan tetapi pada Desember tahun 2024 telah menjadi perhatian global di tengah lonjakkan kasus yang kian meningkat.
Seseorang yang terkena virus HMPV bisa memiliki gejala seperti batuk atau sakit tenggorokan, demam, hidung tersumbat atau berair, mengi atau sesak napas, dan ruam di kulit.
Dikutip dari laman Kemenkes, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, hindari kontak dengan orang yang bergejala serta tidak berbagi peralatan makan dan minum dengan orang lain. Selain itu, pemerintah telah melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk negara berupa bandara, pelabuhan, hingga perbatasan, dan meningkatkan pengawasan kekarantinaan kesehatan bagi pelaku perjalanan internasional yang bergejala seperti Influenza.
Indonesia terus memantau perkembangan situasi wabah HMPV di China dan negara-negara lain. Untuk saat ini belum ada laporan kasus di Indonesia mengenai penyakit pernafasan Human Metapneumovirus, yang kini sedang merebak di China. Namun, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap waspada terhadap penyebarannya, dan melalukan langkah-langkah preventif. (mg-aliya/red)