Bantentv.com – Angka kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak di Indonesia sangat meprihatinkan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memaksa banyak anak harus menjalani cuci darah atau hemodialisis untuk membantu mengembalikan fungsi ginjal mereka.
Di Jawa Barat ditemukan 77 anak yang harus menjalani cuci darah, meski angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023, di mana terdapat 125 anak yang menjalani prosedur serupa. Namun, menjalani cuci darah di usia anak sangatlah berisiko. Lalu apa sajakah penyebab anak cuci darah? Simak penjelasan berikut.
Dilansir dari detikjabar, menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Rochady Hendra Setya bahwa penyebabnya bisa meliputi efek samping obat tertentu, dehidrasi hebat, dan konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula yang berlebihan.
Penyakit diabetes melitus pada anak juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal, yang pada akhirnya membuat anak-anak memerlukan hemodialisis.
Adapun cara mencegah agar anak tidak mengalami cuci darah sebagai berikut.
- Ajak anak untuk mengonsumsi makanan bergizi dengan sedikit gula dan garam. Gaya makan yang sehat bisa menjaga berat badan yang optimal dan mengurangi resiko diabetes serta hipertensi.
- Ajak anak lebih aktif beraktivitas fisik bisa membantu menjaga kesehatan ginjal.
- Istirahat yang cukup. Pastikan anak memiliki jam tidur yang teratur dan istirahat yang cukup agar tubuh sang anak dapat memperbaiki dan memulihkan diri. (erina/red)